"Biasanya hanya dapat sekitar Rp 1 juta saja per hari, semalam saya dapat sampai Rp 5 juta," ujar salah seorang tukang air di kawasan Monas, Edi (21), kepada detikcom, Minggu (23/6/2013).
Edi sehari-hari menjual air matang pada pedagang mie instan atau pedagang kopi. Biasanya ia mengambil air dari keran toilet di kawasan Monas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap harinya ia menjajakan air matang berdua dengan adiknya, Aisyah (12). Biasanya Edi akan berkeliling mencari pembeli, sementara Aisyah menjaga tempat dagang mereka.
"Saya beli air keran toilet ini Rp 5 ribu per jeriken, abis saya masak nanti saya jual lagi Rp 7 ribu per termos," imbuh Edi yang tinggal di daerah Kwitang ini.
Edi biasanya mengambil air sumur di dekat rumahnya dengan menggunakan sepeda motor. Namun karena kondisi semalam agak ramai, ia tidak bisa mondar-mandir dan akhirnya mengambil air dari keran toilet.
(trq/trq)