Disindir PKS Soal 'Saham' di Koalisi, Golkar: Memangnya Perusahaan?

Disindir PKS Soal 'Saham' di Koalisi, Golkar: Memangnya Perusahaan?

- detikNews
Minggu, 23 Jun 2013 13:12 WIB
Jakarta - PKS tiba-tiba menyindir Partai Golkar soal saham di koalisi pemerintahan. Petinggi Partai Golkar pun angkat bicara.

"Memangnya perusahaan? Ini kan bukan perusahaan," kata Sekjen Partai Golkar Idrus Marham, kepada detikcom, Minggu (23/6/2013).

Idrus tak masalah PKS menyerang Golkar. Namun ia menyarankan PKS menyelesaikan persoalan internalnya sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggak ada soal kalau PKS mau menyoroti Golkar. Tapi bagi kita partai punya independensi, silakan selesaikan persoalan internal masing-masing," katanya.

PKS melempar sindiran panas ke Partai Golkar. Mereka mengungkit Golkar bukan pendukung awal koalisi SBY-Boediono.

"PKS meminta partai lain, khususnya bukan pendukung awal koalisi untuk tahu diri," sindir Ketua Bidang Humas DPP PKS, Mardani Ali Sera.

Golkar memang baru masuk ke Setgab koalisi setelah jagonya, JK-Wiranto, gagal di Pilpres 2009 lalu. Sebagai partai pendatang di koalisi, Golkar juga langsung mendapat jatah 3 menteri. 3 Menteri Golkar yakni Menko Kesra Agung Laksono, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutarjo, dan Menteri Perindustrian MS Hidayat.

PKS melempar sindiran keras karena belakangan ini elite Golkar rajin mendorong PKS didepak dari koalisi. Kabarnya, Golkar dan PD adalah dua partai yang ngotot mendesak SBY mencopot menteri PKS.

"Beda saham pendiri dan yang gabung sesudah kemenangan," sindir Mardani lagi.

Saham yang dimaksud adalah menteri. Saat awal koalisi PKS mendapatkan jatah 4 menteri, namun karena perbedaan pendapat kini hanya 3 tersisa menteri yakni Menkominfo Tifatul Sembiring, Mentan Suswono, dan Menkominfo Tifatul Sembiring. Kini setelah PKS menentang kenaikan harga BBM, seorang menteri PKS juga dikabarkan akan direshuffle.

(van/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads