1. Bus Korban Coretan
(Foto: Bagus Prihantoro Nugroho/detikcom)
|
2. Lampu Belakang Copot
(Foto: Bagus Prihantoro Nugroho/detikcom)
|
3. Kaca Bolong Kena Gir
(Foto: Bagus Prihantoro Nugroho/detikcom)
|
"Oh iya, sudah lama itu Mas, belum ada setahun, tiga bulanan ada," kata Uung tentang kaca bagian kiri belakang yang bolong.
Kenapa? "Ini anak sekolah ini, biasa, anak sekolah naik nggak mau bayar terus saya kejar, eh malah dilempar itu kaca saya pakai gir. Pecah deh," jawab Uung.
4. Kulit Jok Bolong
(Foto: Bagus PN/detikcom)
|
5. Speedometer Tak Ada
(Foto: Bagus Prihantoro Nugroho/detikcom)
|
Jawaban itu dilontarkan sopir Metro Mini 69 jurusan Blok M-Cileduk, Carolus. Carolus tak mempermasalahkan kekurangan-kekurangan bus yang disopiri selama masih bisa jalan.
"Nggak apa-apa, nggak apa-apa nggak bisa ngelihat (kecepatan) yang penting bisa jalan," begitu kata Carolus saat ditanya ketiadaan speedometer di dashboard-nya.
Carolus yang ditemui detikcom di Terminal Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (20/6/2013) menambahkan bahwa busnya kalau sedang mengerem agak lama.
"Kalau nge-gas sih lancar ya. Maklum, mobil tua," kata Carolus.
6. Aksi Sopir
(Foto: Pembaca detikcom Andi)
|
Sebagai padanan, sopir tampak cuek mengenakan celana jeans yang sangat belel, ada tambalan dan robek pada paha bagian kiri hingga dengkul menyembul. Tampaknya, pemakaian seragam berwarna merah marun pada sopir Metro Mini tak selalu dipatuhi entah karena malas atau udara Jakarta yang cukup gerah.
Sopir memegang kemudi yang sudah tak ada tombol klaksonnya di tengah. Kabel-kabel berserabutan telanjang, dash board yang sudah tak jelas speedometernya, hingga tongkat pemindah gigi yang tak jelas lagi wadah dan ukuran kecepatannya. Di bagian bawah pedal rem, besi bagian bawah itu sudah bolong hingga terlihat jalanan aspal yang dilaluinya.
Pembaca detikcom lain Linda, mengatakan sopir Metro Mini kerap ugal-ugalan. "Laju Metro Mini 92 itu cepat sekali seperti naik roller coaster," tulis Linda lewat email.
Halaman 2 dari 7
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini