Menhut: Tindak Tegas Pelaku Pembakaran Lahan di Riau

Menhut: Tindak Tegas Pelaku Pembakaran Lahan di Riau

- detikNews
Kamis, 20 Jun 2013 16:08 WIB
Jakarta - Kebakaran hutan di Riau disinyalir dilakukan secara sengaja untuk membuka lahan. Jika ini benar, Menteri Kehutanan (Menhut) Zulkifli Hasan meminta agar pelakunya ditindak tegas.

"Kita tidak salahkan Si A, Si B. Kalau ada yang langgar, kita minta ditindak tegas. Tadi (rapat) di Menkokesra juga begitu. Kalau ada yang disinyalir kebakaran akibat pembukaan lahan dengan cara membakar atau land clearing, kalau memang ada, kita minta aparat untuk tindak tegas," ujar Zulkifli Hasan di Istana Negara, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (20/6/2013).

Zulkifli mengatakan, saat ini pihaknya tengah berupaya untuk memadamkan api yang menimbulkan asap tebal, bahkan hingga ke Singapura. Namun tentu upaya ini juga harus didukung oleh Pemda setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Walaupun gubernur (Riau) lagi ada masalah, bupati meski sekarang lagi pilkada, tapi ini tugas pokok," katanya.

Sebelumnya, sejumlah perusahaan yang memiliki perkebunan kelapa sawit di Indonesia dan tercatat di bursa Singapura membantah menggunakan metode pembakaran hutan untuk membersihkan lahannya.

Teknik pembersihan lahan dengan menebang dan membakar perkebunan merupakan penyebab utama dari krisis asap yang kini melanda Singapura dan Malaysia. Banyak perusahaan yang sahamnya terdaftar di Singapura memiliki lahan perkebunan di wilayah Indonesia, terutama di Sumatera dan Kalimantan.

Seperti dilansir Straits Times, Kamis (20/6/2013), perusahaan-perusahaan tersebut kompak membantah. Mereka menyatakan bahwa pihaknya memilih opsi pendekatan mekanis, yakni dengan menggunakan ekskavator dan buldoser dalam membersihkan lahan sebelum ditanami kembali.

Sejumlah perusahaan bahkan menegaskan, pihaknya selalu mengawasi dan memantau para kontraktor dan sub-kontraktor mereka di Indonesia demi memastikan bahwa kebijakan tanpa pembakaran (no-burn) memang diterapkan.

Menteri Lingkungan Hidup Singapura Vivian Balakrishnan juga mengkritik pemerintah Indonesia terkait kebakaran hutan di Sumatera.

"Selama sekian lama, kepentingan komersil di Indonesia telah dibiarkan mengesampingkan keprihatinan lingkungan hidup," cetus pejabat tinggi Singapura itu seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (19/6/2013).

Menurut Badan Lingkungan Hidup Nasional Singapura, NEA, setidaknya 138 titik api terdeteksi di wilayah Sumatera. Kondisi kabut asap ini diperkirakan akan terus berlangsung selama beberapa hari ke depan. Kebakaran hutan di Sumatera ini biasanya terjadi tiap kali musim kemarau.

(jor/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads