Direktur Jenderal Bea dan Cukai Agung Kuswandono menyatakan, sebagai ketua sekaligus tuan rumah pelaksanaan Sidang Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) Sub Committee on Customs Procedures (SCCP) 2013, Indonesia memandang perlu mengusulkan pembahasan mengenai penanganan penumpang dan kargo ini dalam sidang yang berlangsung pada 18-21 Juni 2013 di Hotel Grand Aston City Hall, Medan.
"Penumpang yang baik harus mendapat penanganan yang cepat, penumpang yang nakal harus juga mendapat penanganan yang tepat," kata Agung Kuswandono di Medan, Rabu (19/6/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan demikian negara anggota dapat mengakses data calon penumpang yang akan menuju ke negaranya," kata Agung.
Dua inisiatif ini, diharapkan dapat menjadi kerangka penting untuk memfasilitasi arus dan pergerakan barang, jasa, modal dan orang di lingkar dan lintas Pasifik. Penggunaan manajemen risiko dalam pengawasan orang dan barang melintasi perbatasan akan meningkatkan efisiensi pengawasan tanpa menimbulkan hambatan pelayanan.
Kedua inisiatif ini akan memudahkan pengawasan terhadap penumpang dan bawaannya. Sistem ini pun berguna untuk mengawasi peredaran narkoba, terutama perpindahan bahan bakunya.
"Pengawasan narkoba itu, tidak hanya narkobanya, tetapi juga bahan bakunya," kata Agung.
(rul/try)