"Makamnya dipindah sekitar tahun 1999-2000 karena rumah tersebut dijual oleh ahli warisnya," ujar cucu Sabeni, Zul Bachtiar, tanpa menjelaskan ahli waris yang mana, yang notabene masih berhubungan darah dengannya.
Hal itu diceritakan Zul saat ditemui detikcom pada Selasa (18/6/2013) kemarin. "Kuburan dipindah ke rumah kakak dari bapak saya, namanya Bang Mustofa, yang tak jauh dari lokasi makam sebelumnya," kata Zul. Zul adalah cucu Sabeni dari istri ketiga Sabeni.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Zul, tak berapa lama saat itu adalah musim pemilukada, ada salah seorang kandidat wakil gubernur DKI Jakarta yang mendatanginya dan menawarkan untuk memindahkan makam tersebut. Zul tak menjelaskan kapan tepatnya peristiwa itu terjadi.
"Terus dibongkarlah ruang tamu itu atas izin pemiliknya," ungkapnya.
Makam tersebut dindahkan ke TPU yang tak jauh dari Tanah Abang itu dengan biaya ditanggung salah satu kandidat gubernur. Hingga kini, jasad Sabeni terbaring dengan tenang di TPU Karet Bivak.
(nwk/nrl)