"Secara umum demo banyak berlangsung di beberapa tempat. Waktu harus bubar, kita bubarkan, dan secara umum, kondusif," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (18/6/2013).
Polisi memang sempat membubarkan demonstran di Gedung DPR dengan menembak gas air mata. Langkah ini terpaksa dilakukan karena para pendemo itu sudah melewati batas waktu dalam melakukan aksinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi di depan kampus Universitas Kristen Indonesia (UKI) Cawang juga terpaksa dibubarkan aparat. Selain karena aksi yang dilakukan hingga malam, pendemo juga dianggap mengganggu ketertiban umum dan pengguna jalan.
"Yang UKI rencananya demo di kampus, tapi praktiknya mereka menutup jalan. Dijaga sampai jam 11-12an," lanjut Rikwanto.
Selanjutnya, demo dari mahasiswa UKI dan YAI di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, juga berhasil dibubarkan petugas.
"Di Jalan Diponegoro, mahasiswa UKI-YAI sampai jam 11 malam dan berhasil kita dorong masuk ke dalam kampus maisng-masing," ujar dia.
Meski begitu, tidak fasilitas umum yang rusak dalam demo tersebut. Jika pun ada, hanya kerusakan kecil saja.
"Dari hasil inventarisir kita, ada pos polisi di Lapangan Tembak, Senayan itu pecah kacanya, hanya itu yang rusak," tutupnya.
(mei/mok)