Ribuan Orang Turun ke Jalan Untuk Mendesak PM Bulgaria Mundur

Ribuan Orang Turun ke Jalan Untuk Mendesak PM Bulgaria Mundur

- detikNews
Selasa, 18 Jun 2013 10:59 WIB
Plamen Oresharski (BGNES/novinite.com)
Sofia - Ribuan orang di Bulgaria turun ke jalan-jalan untuk berunjuk rasa menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Plamen Oresharski. Tuntutan ini pasca kebijakan politik PM Oresharski yang dinilai blunder.

Ada sekitar 7.000 orang yang ikut serta dalam unjuk rasa yang telah memasuki hari keempat ini. Mereka meneriakkan tuntutan agar Oresharski mundur dari jabatan yang dipegangnya saat ini.

"Mundur!" teriak para demonstran seperti dilansir AFP, Selasa (18/6/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Red Garbage!" teriak mereka lagi sambil melakukan long march di jalanan ibukota Sofia pada Senin (17/6) pagi waktu setempat. Aksi ini sempat membuat lalu lintas setempat terhenti selama beberapa jam.

PM Oresharski yang baru menjabat kurang dari 3 minggu ini, didesak mundur karena kebijakannya yang dinilai salah besar. Oresharski menunjuk seorang pengusaha media kontroversial sebagai kepala keamanan nasional yang baru.

Banyak yang memprotes kebijakan tersebut karena penunjukan Delyan Peevski yang juga seorang anggota parlemen itu, dinilai tidak tepat dan dinilai sarat korupsi. Selain tidak memiliki pengalaman sama sekali dalam bidang keamanan, Peevski yang berasal dari Partai MRF ini, juga diketahui sebagai pendukung utama pemerintahan Oresharski.

Tidak hanya itu, Peevski juga memiliki peran kontroversial dalam pasar media di Bulgaria karena keluarga besarnya merupakan pemilik sejumlah surat kabar, televisi dan situs berita setempat. Atas protes warga tersebut, PM Oresharski telah membatalkan penunjukan Peevski.

Namun mengenai desakan pengunduran dirinya, PM Oresharski menolak keras. Dia beralasan, mengundurkan diri bukanlah sikap yang bertanggung jawab atas kekacauan yang telah ditimbulkannya.

Dalam aksi ini, tujuh orang demonstran dan seorang anggota parlemen dari partai ultra-nasionalis Ataka mengalami luka-luka. Mereka terkena lemparan batu dan botol yang terjadi antara demonstran dengan polisi. Seorang demonstran akhirnya ditangkap aparat setempat.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads