"Pengennya menterinya dipecat, supaya dapat kesan terzalami," kata Mubarok kepada detikcom, Senin (17/6/2013).
Mubarok menilai PKS sudah terlalu tebal muka. Melawan keputusan koalisi, seharusnya PKS sadar sudah di luar koalisi dan tak pantas memiliki menteri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menilai saat ini koalisi sedang adu sabar dengan PKS. Dia yakin lama-lama PKS tak tahan dan menarik menterinya dari kabinet.
"Pemerintah, koalisi, presiden, harus sabar, PKS itu tebal muka. Presiden sudah benar biarin aja rakyat yang menilai. Lama-lama dia nggak tahan nanti tinggal dikatakan menteri tidak tahu malu," ujarnya.
"PKS berpolitik hanya dengan logika, tidak dengan etika. Dia memang nggak punya jalan lain untuk mengatasi masalah sapi sehingga bermanuver macam-macam," tandasnya.
(van/nrl)