Parodi itu diperagakan oleh demonstran dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) yang berunjuk rasa di depan Kementerian Perhubungan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (17/6/2013).
Adegan berawal dari munculnya seorang pria yang mengenakan topeng bergambar wajah Presiden SBY. Pria yang mengenakan jaket warna biru dan celana panjang warna hitam itu sedang asyik berjoget-joget.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Waktumu sudah habis SBY...waktumu sudah habis SBY. Demi Tuhaaaan...! teriak beberapa pendemo lainnya kompak. Sontak aksi itu membuat sejumlah pendemo tertawa.
Massa KAMMI selanjutnya membakar 5 bendera partai pendukung kenaikan harga BBM. Satu per satu bendera partai yang tergabung dalam Setgab Koalisi itu dibakar hingga menjadi abu. Ada bendera PAN, PKB, PP, Golkar hingga Partai Demokrat (PD).
"BBM naik, SBY turun!" teriak massa berulang kali.
Massa juga membentangkan spanduk-spanduk antara lain bertuliskan "Gantung mafia migas sekarang juga", "BBM naik, pemerintah jaya rakyat makin sengsara", "BBM naik, berat badan turun" dan "BLSM= pembodohan rakyat."
Aksi ini mengakibatkan 3 dari 4 lajur di kawasan itu ditutup. Hanya satu jalur yang bisa dilintasi pengendara serta jalur bus TransJakarta.
Massa akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 15.30 WIB. Mereka berkonvoi naik motor berboncengan dan berjalan kaki.
(aan/nrl)