Ritual Khusus Perankan Bung Karno

Mengenang Bung Karno (13)

Ritual Khusus Perankan Bung Karno

- detikNews
Senin, 17 Jun 2013 13:48 WIB
Jakarta - Meski telah membuat sekitar 30 judul film, Hanung Bramantyo mengaku menghadapi tantangan terberat saat menggarap film Soekarno: Indonesia Merdeka. Entah kenapa, kata dia, proses syuting film yang dibintangi Ario Bayu sebagai Sukarno dan Maudy Koesnaedi sebagai Inggit Garnasih ini selalu menghadapi kendala.

Sehari sebelum syuting cuaca sangat cerah, tapi pas hari pertama syuting cuaca tiba-tiba berubah mendung dan gelap. Ada yang mengatakan kepadanya agar berdoa, melakukan meditasi, dan menaruh skenario film di tempat Bung Karno menerima wahyu kemerdekaan.

“Semua saya lakukan dan skenario Soekarno sudah ada di tempat itu," ujar Hanung. “Ini jadi pembelajaran baru buat saya. Walau ia sudah tidak ada, auranya masih sangat terasa," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menilai Bung Karno sebagai pribadi yang amat kompleks. Dari berbagai sisi kehidupannya, banyak kisah yang bisa diambil. “Saya sendiri harus memilih. Prinsipnya, sejarah bisa ditafsirkan. Jadi saya membatasi sampai kemerdekaan.”

Lewat film ini, ia ingin menampilkan Bung Karno sebagai negosiator, sehingga Indonesia mendapatkan kemerdekaan tanpa pertumpahan darah. “Itu yang harus digarisbawahi,” ujarnya.

Hanung memasang aktor Ario Bayu untuk memerankan sosok Sukarno dan Maudy Koesnaedi sebagai Inggit Garnasih. “Ario itu modernnya Bung Karno, ia yang paling cocok,” ujarnya.

Ario mengaku sempat kaget ketika diminta memerankan sosok Bung Karno. Salah satu yang paling sulit, kata dia, adalah menirukan gaya berpidato Bung Karno yang sangat berapi-api. “Beliau kan orang yang pidatonya saja bisa menggemparkan masyarakat. Di sana butuh riset lebih dalam,” ujarnya.

Selain Ario, aktor Anjasmara pernah tiga kali memerankan Bung Karno. Pada 2010, ia berakting di bawah arahan sutradara Garin Nugroho dan Guruh Sukarno Putra. Setahun kemudian, dia berakting dalam bentuk teater atau wayang, dan terakhir dalam pergelaran teater Dharma Gita Maha Guru 2012.

Pertunjukan terakhirlah yang membuatnya terkenang. Di situ, Anjas merasakan 100 persen sosok Bung Karno. “Dari segi kedalaman memerankan lebih terekspos, sangat tragis, dan luar biasa. Kalau yang kedua kan enggak pakai dialog.”

Bila di kemudian hari ada yang menawarinya lagi untuk memerankan Bung Karno, ia tak akan menolak. Sebab, hal itu dianggapnya sebagai takdir dari Tuhan. Dan ia mengaku didatangi Bung Karno lewat mimpi.

Seperti Hanung, suami Dian Nitami ini mengaku melakoni ritual khusus untuk berperan sebagai Bung Karno, di antaranya puasa dalam beberapa hari tertentu dan berdoa khusus bagi Sukarno. “Ya, puasa, kirim doa juga. Setidaknya, dari ritual ini, saya bisa mendapatkan energi beliau,” kata Anjasmara.

Baca juga 'Paundrakarna: Miris, Eyang Punya Banyak Istri' di Harian detik.



(nrl/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads