"Saya hormati inisiatif Pak JK. Tetapi komisi belum selesai dan isu Pemilu belum selesai," kata Anwar Ibrahim dalam jumpa pers di Hotel Crown Plaza, Jl Gatot Subroto, Jakarta Selatan,Minggu (16/6/2013).
JK, menurut Anwar, dianggap mampu menjadi penengah dalam kemelut diantara kedua kontestan Pemilu tersebut. Hal ini karena JK merupakan teman akrab kedua pihak. Selain itu juga, dia menilai JK memiliki rekam jejak dalam meredam konflik, tidak hanya di Indonesia, namun juga di kawasan Asia Tenggara seperti di Myanmar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya juga mengutarakan tentang peranan Indonesia dan semangat idealisme demokrasi tentang kebebasan dan keadilan," ujar Anwar.
Anwar menampik rumor yang berkembang selama ini bila ada agenda dirinya bertemu dengan PM Najib di Jakarta membahas isu-isu seputar Pemilu 2013.
"Saya jelaskan, tidak ada pertemuan. Tidak ada rencana peremuan," kata Anwar.
Meski demikian, dirinya akan membuka pintu pertemuan bila sewaktu-waktu pihak dari PM Najib hendak bertemu membicarakan persoalan Pemilu. "Saya pikir harus lebih terbuka," katanya.
(ahy/gah)