Serangan ini terjadi di Ziarat Residency yang terbuat dari kayu dan merupakan bangunan bersejarah sisa-sisa abad ke-19. Pejabat pemerintahan setempat, Nadeem Tahir menuturkan, kelompok militan bersenjata masuk ke dalam kompleks bangunan tersebut pada Sabtu (15/6) dini hari dan menanam beberapa bom di bangunan tersebut.
"Mereka menembak mati petugas keamanan yang berusaha melawan mereka," tutur Tahir seperti dilansir AFP, Sabtu (15/6/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bangunan ini terletak di kota Ziarat yang berjarak 80 dari Quetta yang merupakan ibukota Provinsi Baluchistan yang sering menjadi lokasi serangan kelompok militan Pakistan.
Secara terpisah, kepolisian setempat menuturkan bahwa para militan berhasil menanam sejumlah bom di sekitar gedung tersebut untuk kemudian diledakkan menggunakan pengendali jarak jauh.
"Ziarat Residency, yang memilki balkon, lantai dan bagian depan bangunan dari kayu, benar-benar musnah," jelas polisi setempat bernama Asghar Ali.
Masih menurut Asghar, ada empat kali suara ledakan yang terdengar dari lokasi kejadian. Ledakan tersebut memicu kebakaran besar hingga dibutuhkan waktu selama 5 jam untuk memadamkan api.
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini. Kepolisian setempat juga belum melakukan penangkapan terhadap pihak-pihak yang diduga pelaku. Insiden ini masih dalam penyelidikan kepolisian setempat.
(nvc/nrl)