Jenazah tiba di rumah duka pukul 14.35 dengan diantar mobil jenazah Polrestabes Semarang. Sebelum mobil jenazah tiba, nampak ibu korban, Rubiati (56) terus menangis sambil berjalan memasuki rumah. Di belakang mobil jenazah, menyusul sejumlah anggota kepolisian yang ikut melayat.
Saat jenazah dibawa masuk ke dalam rumah, kekasih korban, Dewi berteriak histeris. Ia terus memanggil korban dan meronta-ronta hingga pingsan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat korban disalatkan di ruang tamu, suara histeris masih terdengar di dalam rumah. Warga yang datang pun ikut menangis karena tidak percaya Nuki meninggal dengan cara yang tragis.
Sementara itu ayah korban, Muryanto (63), mengatakan dirinya ikhlas menghadapi kematian anak ketiganya itu. Walaupun sangat sedih, ia menerima takdir tersebut.
"Saya ikhlas. Saya hanya pasrah karena saya yakin semua makhluk hidup pasti mati," kata Muryanto.
Dari informasi yang diperoleh, korban tertembak saat berada di dalam ruang istirahat kantornya, PT TAG, Jl Guntur Semarang sekitar pukul 02.30 WIB oleh oknum polisi Shabara Polrestabes Semarang, Briptu PRY saat sedang bercanda.
Nuki meninggal sekitar pukul 04.30 di RS Kariadi karena peluru menembus dari belakang kepala hingga depan kepala sebelah kiri. Belum ada statemen resmi dari pihak polisi, begitupun dari tempat korban bekerja terkait peristiwa tersebut.
Setelah disalatkan di rumah duka, jenazah korban akan dimakamkan di pemakaman Ngaglik atau yang dikenal warga pemakanam Njeruk siang ini.
(alg/nrl)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini