"Sekarang saya tantang survei terbuka, kalau Golkar bilang banyak yang pro kenaikan BBM, PDIP bilang pasti lebih banyak yang menolak kenaikan BBM," kata Ara, panggilan akrabnya, pada diskusi Polemik di Warung Daun, Jl Cikini Raya, Jakarta, Sabtu (15/6/2013).
Tantangan ini diawali dari sindiran Ara terhadap Satya, jika Golkar benar-benar pro rakyat maka Golkar harus berani menyuarakan ketidaksetujuannya atas kenaikan BBM pada rapat paripurna DPR Senin (17/6) lusa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satya menanyakan soal sikap PDIP yang begitu yakin jika mayoritas rakyat menentang kenaikan BBM. Kemudian Ara menjawabnya dengan tantangan untuk mengadakan survei.
Namun Satya menyatakan bahwa kewenangan menaikkan BBM tetap berada di tangan pemerintah.
"Di Pasal 8 Ayat 10 APBN 2013, kewenangan menaikkan BBM itu domain pemerintah. Posisi Golkar adalah mengamankan rakyat ketika pemerintah menaikkan BBM," tanggap Satya.
Pemerintah akan menaikkan harga BBM bersubsidi setelah 17 Juni 2013, tepatnya setelah persetujuan RAPBN oleh DPR hari Senin nanti. BBM jenis premium menjadi Rp 6.500 per liter dan solar jadi Rp 5.500 per liter.
(dnu/nrl)