"Kenapa kamu ninggal aku, cinta? Kenapa?" teriak wanita tersebut di depan rumah korban, Jl Lamper Mijen RT 03 RW 05 Kelurahan Lamper Tengah, Semarang Selatan, Sabtu (15/6/2013).
Menurut para tetangga, wanita tersebut bernama Dewi, kekasih Nuki. Sejak tiba di rumah duka, Dewi terus menangis histeris. Ia digotong oleh warga dan petugas kepolisian yang berada di sana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari informasi yang diperoleh, korban tertembak saat berada di dalam ruang istirahat kantor perusahaan pengisi uang ATM PT TAG, Jl Guntur, Semarang, sekitar pukul 02.30 WIB oleh oknum polisi Shabara Polrestabes Semarang, Briptu PRY.
"Katanya saat lagi bercanda," ujar Muryanto (63), ayah korban.
Nuki meninggal sekitar pukul 04.30 di RS Kariadi setelah sempat dirawat dalam kondisi kritis. Belum ada statemen resmi dari pihak polisi, begitupun dari tempat korban bekerja terkait peristiwa tersebut. Saat ini jenazah korban masih diautopsi di RS Kariadi Semarang.
Tak Ada Firasat
Atas kepergian anaknya, Muryanto mengatakan tidak ada firasat ataupun perilaku berbeda dari Nuki.
"Tidak ada firasat apapun. Kemarin berangkat seperti biasanya jam 07.00," kata Muryanto.
Anak ketiga dari tiga bersaudara pasangan Muryanto dan Rubiati itu masih sempat pulang ke rumah dan menyapa tetangganya. Menurut salah satu tetangganya, Juriah (59), kemarin sore Nuki masih menyapanya.
"Kemarin masih ketemu, dia juga sempat menggendong cucu saya," kata Juriah.
Menurut Juriah, Nuki dikenal baik dan manja kepada ibunya. Selain itu teman Nuki juga sangat banyak dan sering mengunjungi rumahnya.
"Dia badannya besar tapi baik. Temennya banyak, sering main ke sini. Kadang dia bantu membetulkan motor temannya yang rusak," ujarnya.
(alg/nrl)