"Sudah satu minggu banjirnya. Selama saya tinggal 38 tahun di sini banjir ini yang paling lama, biasanya paling tiga hari," kata Hanifah, warga Rt 07 Rw 01 Kelurahan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara.
Hanifah mengatakan Jumat (7/6) lalu air mulai masuk ke rumahnya. Awalnya cuma setinggi mata kaki, kemudian terus meninggi hingga selutut orang dewasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga yang ingin keluar rumah juga harus menerabas dengan berjalan kaki. Motor tidak bisa masuk karena akan terendam air dan akhirnya mati.
"Saya ngajar pakai celana pendek dulu, terus pas sampai sekolah baru cuci kaki karena airnya kan kotor. Habis itu baru ganti seragam guru," kata Hanifah yang sehari-hari mengajar di SDN 03 Pagi Pasar Baru.
Hanifah mengatakan, salah satu anaknya yang duduk di bangku SMP mengalami demam dan diare. Sebab air di lingkungannya sudah tercemar banjir rob. Air banjir rob di rumahnya berwarna hitam pekat dan bau serta mengganggu kesehatan.
"Kita minumnya jadi pakai galon soalnya airnya kotor. Kamar mandi juga sudah terendam air," ucap Hanifah.
Hanifah berharap pemerintah bisa mengambil tindakan agar banjir di wilayahnya cepat ditanggulangi. Menurutnya warga saat ini hanya bisa pasrah menunggu air surut.
"Stres juga kita, tapi yah pasrah saja. Semoga pemerintah cepat atasi banjir ini,"katanya.
Banjir rob juga menggenangi Jl Gunung Sahari, tepatnya di depan WTC Mangga Dua, Jakarta Utara. Ketinggian air di depan WTC yang mengarah ke kawasan Senen ini diperkirakan bisa mencapai 50-70 cm. Airnya berwarna hitam pekat dan mengeluarkan bau tidak sedap.
(slm/nrl)