Dengan tidak majunya Mahmoud Ahmadinejad karena sudah dua kali menjabat, maka dipastikan Iran akan memiliki presiden baru dari pemilu kali ini. Sebenarnya ada 8 kandidat yang terpilih, namun menyusut menjadi 6 kandidat setelah mantan Ketua Parlemen Gholam-Ali Haddad-Adel dan mantan Wakil Presiden Mohammad Reza Aref menyatakan mundur dari pencalonan.
Dari 6 kandidat yang maju pada pilpres kali ini, sebanyak 5 kandidat berasal dari kelompok konservatif yang selama ini menguasai Iran. Sedangkan satu kandidat berasal dari kelompok moderat, namun mendapat dukungan penuh dari kelompok reformis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Saeed Jalili
(Foto: Wikipedia)
|
Jika dilihat dari pengalaman eksekutif, Jalili cenderung kurang. Namun, dengan posisi kepala negosiator nuklir yang dijabatnya, Jalili dikenal sebagai pendiriannya yang kuat dalam setiap perundingan dengan negara-negara dunia. Iran sendiri selama ini dicurigai, terutama oleh negara Barat, tengah mengembangkan program nuklir yang kontroversial demi tujuan militer. Meskipun hal tersebut sudah dibantah berulang kali oleh Iran.
Dengan tutur katanya yang lembut dicampur dengan sosoknya yang cenderung kaku namun religius, diharapkan Jalili mampu menjaring suara dari kalangan tradisionalis, terutama yang loyal terhadap Khamenei.
2. Mohammad Baqer Qalibaf
(Foto: Wikipedia)
|
Rekam jejak Qalibaf cukup mumpuni. Dia pernah menjabat kepala kepolisian nasional Iran dan juga menjabat Wali Kota Teheran. Sebagai kandidat yang loyal dengan Khamenei, kiprah Qalibaf dalam dunia politik mencuat dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena dia sering mengkritisi pemerintahan Ahmadinejad.
3. Ali Akbar Velayati
(Foto: Middle East Online)
|
Dalam penyampaian visi dan misinya, Velayati berjanji akan memperbaiki 'kerusakaan dan kekacauan' yang ditinggalkan oleh pemerintahan Ahmadinejad dalam waktu 2-3 tahun dia menjabat. Velayati juga berjanji untuk memperbaiki hubungan luar negeri Iran dengan negara lain, terutama negara-negara Eropa, secara keseluruhan.
Velayati pernah mengkritisi taktik perundingan yang dilakukan Jalili dalam perundingan nuklir dengan negara-negara dunia.
4. Mohsen Rezaei
(Foto: Wikipedia)
|
Rekam jejak Rezaei yang dikenal publik ialah menjadi Komandan Garda Revolusi Iran selama 16 tahun. Rezai pernah maju sebagai capres dalam pemilu 2009, namun dia dikalahkan oleh Ahmadinejad.
5. Hassan Rohani
(Foto: Wikipedia)
|
Rohani pernah menjabat sebagai negosiator nuklir pada era presiden Mohammad Khatami dari kelompok reformis. Setelah kandidat kelompok reformis, Mohammad Reza Aref mundur dari pencalonan, Rohani mendapat dukungan penuh dari kelompok reformis dalam pemilu ini.
Sebagai visi dan misinya, Rohani sedikit berbeda dengan kandidat lainnya. Dia bersumpah akan mengembalikan hubungan diplomatik Iran dengan musuh abadinya, Amerika Serikat. Hubungan kedua negara terputus sejak tahun 1979 silam, ketika Kedutaaan Besar AS di Teheran diduduki oleh mahasiwa Islamis.
Dalam pilpres kali ini, Rohani juga mendapat dukungan dari sejumlah mantan presiden Iran, seperti Khatami dan Akbar Hashemi Rafsanjani.
6. Mohammad Gharazi
(Foto: Press TV)
|
Pada pencalonannya kali ini, Gharazi menegaskan bahwa pengalaman eksekutifnya menjadi bekal yang cukup baginya untuk memimpin Iran sebagai presiden. Dia juga berjanji untuk membentuk pemerintahan 'anti-inflasi'.
Halaman 2 dari 7