Buntut Kerusuhan, Malaysia Akan Pulangkan Warga Myanmar

Buntut Kerusuhan, Malaysia Akan Pulangkan Warga Myanmar

- detikNews
Kamis, 13 Jun 2013 16:12 WIB
pengungsi Rohingya (Reuters)
Kuala Lumpur, - Pemerintah Malaysia tengah bekerja sama dengan pemerintah Myanmar untuk memulangkan ribuan warga negara mereka menyusul kerusuhan dalam komunitas tersebut di Malaysia. Kerusuhan itu menewaskan empat orang dan mendorong otoritas Malaysia melakukan penangkapan warga Myanmar.

Pada akhir Mei lalu, kerusuhan antarwarga Myanmar terjadi di sebuah pasar di Kuala Lumpur, ibukota Malaysia. Kerusuhan itu diyakini terkait dengan kekerasan sektarian antara warga Buddha dan muslim Rohingya di Myanmar.

Menurut otoritas Malaysia, warga Buddha Myanmar diserang oleh warga muslim Myanmar yang ingin balas dendam atas kekerasan sektarian di Myanmar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu bentrokan warga Myanmar di kalangan mereka sendiri... Pertikaian yang mereka alami di tanah air mereka dibawa ke negara kami," kata Wakil Menteri Dalam Negeri Malaysia Wan Junaidi Jaafar kepada para wartawan usai pertemuan dengan delegasi dari Myanmar, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (13/6/2013).

Dikatakan Wan Junaidi, sekitar 257 ribu warga Myanmar bekerja di Malaysia. Dari jumlah itu, sekitar 144 ribu orang di antaranya merupakan imigran ilegal. Mereka kebanyakan bekerja di perkebunan, konstruksi dan sektor-sektor bergaji rendah lainnya yang tidak diminati warga lokal.

Akibat kerusuhan di Kuala Lumpur tersebut, otoritas setempat melakukan operasi penangkapan pekan lalu. Sekitar 250 orang hingga saat ini terus ditahan, ditambah lagi dengan para pendatang gelap asal Myanmar lainnya yang telah lebih dahulu ditahan.

"Kami memiliki 4.400 warga Myanmar yang ditahan di pusat-pusat tahanan imigrasi saat ini, dan kami telah mengundang otoritas Myanmar, khususnya kedutaan untuk membawa mereka pulang," tegas Wan Junaidi.

Pejabat tinggi Malaysia itu juga meminta badan pengungsi PBB untuk segera memproses mereka yang menyebut diri mereka pengungsi dan tak merasa aman kembali ke Myanmar.


(ita/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads