Selokan Mampet dan Sampah Dedaunan Menumpuk di Puskesmas Grogol Utara

Jakarta - Wagub DKI Jakarta Basuki T Purnama pernag melontarkan kritik bahwa Puskesmas di ibu kota ini lebih jorok dari halte busway. Seleksi kepala Puskesmas menjadi kebijakan jalan keluar. Detikcom mencoba mengunjungi salah satu Puskesmas di Jakarta Selatan. Seperti apa?

Pantauan detikcom di Puskesmas Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (13/6/2013), dalam Puskesmas cukup bersih. Lantai berporselen putih itu dipel secara berkala. Ada petugas tersendiri yang mengepel lantai.

Ruangan tunggu Puskesmas itu bercat putih, dindingnya bersih, tampak beberapa poster iklan layanan masyarakat. Ada 4 petugas yang melayani administrasi di meja tersendiri. Ada beberapa warga yang mengantre untuk berobat. Mereka duduk-duduk di 2 bangku kayu panjang dan beberapa kursi plastik yang merapat ke dinding.


Di luar ada bangku kayu yang busanya dibalut kulit imitasi hitam. Di beberapa bagian kulit imitasi itu terlihat robek hingga membuat busa-busanya menyembul. Di dekat bangku kayu ada tempat sampah 3 warna merah, biru dan hijau untuk sampah organik, plastik dan kertas.


Tembok teras di depan Puskesmas itu tampak terkelupas catnya di beberapa bagian, pun jendela dan pintunya hingga memperlihatkan kayunya yang sudah keropos.

Beranjak ke depan melintasi halaman rumput Puskesmas, tampak tak terlalu rapi. Terlihat sedikit bungkus makanan kecil di sana-sini. Di depan pagar Puskesmas, terlihat sampah-sampah serasah alias daun-daun kering bertumpuk. Tak ada bak sampah di luar itu.
Menengok ke saluran selokan, terlihat mampet dan tak mengalir. Sampah bungkus minuman ringan, bola bekas bercampur lemak-lemak dari saluran pembuangan dan daun-daun kering bercampur.


Mengenai kondisi Puskesmas ini, petugas dan Kepala Puskesmas tak bersedia berkomentar. "Kami lagi sibuk," demikian kata salah satu petugas Puskesmas yang enggan disebutkan namanya.


(nwk/nwk)