"Sebagai orang Jawa, saya melihat sebenarnya SBY memakai cara Jawa dalam meminta PKS keluar dari koalisi. Mungkin karena PKS sering tidak sejalan dengan kebijakan pemerintah," kata Waketum PAN Dradjad Wibowo, kepada detikcom, Kamis (13/6/2013).
Melalui bahasa tubuh, SBY telah menyiratkan keinginanya agar PKS segera keluar dari koalisi. Namun sayang, PKS yang sudah kebal tetap saja bergeming.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misalkan kalau ada tamu yang kemalaman tapi tidak pulang-pulang, pemilik rumah berdehem, melihat jam atau yang paling kasar mengatakan "sampun dalu nggih" (sudah malam ya). Tamu akan tahu diri bahwa sudah saatnya dia pergi," imbuh Dradjad.
Dradjad pun bertanya-tanya, apakah PKS menunggu surat 'cerai' resmi dari SBY. Ataukah PKS sengaja memasang strategi agar terzalimi.
"Saya tidak tahu jawabannya. Hemat saya akan lebih ksatria kalau sebuah partai itu bersikap kaffah atau totalitas. Kalau koalisi, ya secara kaffah, demikian juga kalau oposisi," tandasnya.
(van/nrl)