Diskusi Memanas, Dahlan Iskan Salami Surya Paloh

Diskusi Memanas, Dahlan Iskan Salami Surya Paloh

- detikNews
Kamis, 13 Jun 2013 11:49 WIB
Dahlan Iskan dan Surya Paloh (Arifin/ detikcom)
Jakarta - Jarum jam menunjukkan pukul 11.35 Wita. Dahlan Iskan tiba-tiba mendekati Surya Paloh yang sedang bicara di podium. Dahlan, pemilik Jawa Pos itu kemudian menyalami Surya Paloh, pemilik Media Group. Peristiwa itu terjadi setelah diskusi agak memanas.

Sesi pertama Pertemuan Puncak Pemimpin Redaksi se Indonesia diisi dengan diskusi panel yang menghadirkan Dahlan Iskan, Surya Paloh, Dirut Emtek Sutanto Hartono, Dirut Kompas Gramedia Agung Adi Prasetyo, dan pendiri Majalah Tempo Fikri Jufri. Acara yang berlangsung di Nusa Dua Ballroom Bali Nusa Dua convention Center (BNDCC), Bali, Kamis (13/6/2013) ini mengusung tema Peran Media dalam Transformasi Politik dan Mendorong Ekonomi Indonesia.

Menjawab berbagai macam pertanyaan dari peserta berkaitan dengan hubungan keredaksian dan pemilik media, Dahlan Iskan menceritakan tentang pengalaman dirinya. Dia bercerita bahwa setelah dirinya sakit dan dirawat lama di China, Dahlan memutuskan untuk berhenti menjadi jurnalis dan hanya ingin menjadi pemilik Jawa Pos Group dan tidak mengurusi berita.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia juga mengatakan bahwa koran yang ia punya bisa dibuat apa saja. Tapi, bukan untuk kepentingan politik. "Biasanya kalau koran dipakai untuk kepentingan politik, tidak akan laku," kata Dahlan.

Bila koran bisa dibuat apa saja, kata Dahlan, tapi tidak demikian untuk media televisi. Dia selama ini tidak mau tampil di Jawa Pos TV (JTV) untuk kepentingan pribadi. "Karena televisi merupakan frekwensi publik," kata Dahlan yang saat ini menjabat Menteri BUMN ini.

Dahlan memang tidak menyindir siapa pun, termasuk Surya Paloh yang duduk di barisan pembicara. Namun, ketika sang moderator kemudian meminta Surya Paloh untuk berkomentar mengenai hal ini, suasana menjadi lain. Tepuk tangan peserta dan undangan punmenggema.

Surya Paloh yang mengenakan jas warna hitam, dengan suara baritonya menanggapi hal itu dengan tegas. "Saya bicara mengenai kebangsaan dan idealisme. Tapi mengapa diprotes? Tapi ada televisi yang menyiarkan sinetron-sinetron berjam-jam mengapa tidak ada yang protes," tegas Surya Paloh disambut tepuk tangan.

Melihat Surya Paloh yang berbicara berapi-api, Dahlan Iskan yang tampil dengan baju putih dibalut jas putih itu kemudian menghampiri Surya. Dahlan dengan tersenyum menepuk bahu Surya dan menjulurkan tangannya untuk menyalami. Tanpa jeda, Surya Paloh pun menjawab uluran salam Dahlan. Tepuk tangan pun bergemuruh di ruangan yang luas itu.

Begitulah dua pemilik media ini bersikap. Diskusi boleh panas, tapi keduanya memperlihatkan persahabatan. Setelah itu, Surya Paloh melanjutkan bicara. "Kalau boleh memilih, saya mending tidak menjadi pemilik televisi, tapi bisa tampil di televisi," kata pemilik Media Indonesia dan Metro TV itu.

Pertemuan puncak para pemimpin redaksi seIndonesia ini dihadiri sekitar 450 orang, sekitar 200 di antaranya adalah para pemimpin redaksi, baik di Jakarta maupun daerah. Hadir juga dalam acara hari pertama ini, para tokoh pers dan kalangan swasta.


(asy/gah)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads