Dianggap Tidak Adil Razia Lapak PKL, Satpol PP Semarang Diprotes

Dianggap Tidak Adil Razia Lapak PKL, Satpol PP Semarang Diprotes

- detikNews
Kamis, 13 Jun 2013 11:34 WIB
Foto: Angling Adhitya P/detikcom
Semarang - Puluhan pedagang di Jl Ahmad Dahlan Semarang, tepatnya di trotoar di depan mall Ciputra, protes saat patugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang mengangkut barang dagangan dan lapak mereka ke atas truk. Para pedagang menilai Satpol PP tidak adil karena masih ada tenda pedagang yang tidak dibongkar.

"Kalau di sini bongkar harusnya di sana juga. Katanya semua yang ada di depan CL (mall Ciputra) dibongkar," kata salah satu pedagang makanan, Alex, di Jl Ahmad Dahlan Semarang, Kamis (13/6/2013).

Tidak hanya Alex, pedagang lainnya juga protes langsung ke Kepala bidang oprasional Satpol PP Kota Semarang, Aniceto Magno yang memantau penertiban tersebut. Mereka ingin agar tenda penjual aksesoris dan tukang tato yang berada di depan mall Ciputra agar ikut dibongkar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami ingin mengadu langsung ke pak Hendrar (Walikota Semarang)," pungkas pedagang lainnya Lestari.

Penertiban dimulai sejak pukul 09.00 WIB, puluhan lapak yang berjajar langsung diangkut ke atas truk setelah petugas dari Satpol PP dan Dishub datang. Menurut Aniceto pembongkaran tersebut untuk menyambut Adipura dengan menertibkan jalan-jalan protokol.

"Kami punya obsesi Kota Semarang harus tertib, rapi, bersih, dan indah. Menyambut adipura terutama di jalan protokol mulai becak, parkir, dan pedagang kaki lima," tandas Aniceto.

Untuk mecegah pedagang kembali berjualan di lokasi tersebut, setidaknya 10 pot batu berukuran besar diletakkan berjajar. Selain itu, petugas juga mengecat tembok dan trotoar yang semula kotor.

"Sosialisasi sudah. Perjanjiannya buka jam 16.00 sore sampai 04.00 pagi setelah itu dibawa pulang," tandasnya.

Terkait protes pedagang, Aniceto berjanji akan membongkar tenda aksesoris dan tato yang masih berdiri di depan mall Ciputra dan ditinggal oleh pemiliknya itu pada hari Jumat (14/6) besok.

"Yang belum dibongkar besok dibongkar agar tidak mengalami kecemburuan," tegas Aniceto.

Meski demikian para pedagang tidak yakin tenda tersebut akan dibongkar karena pada razia sebelumnya tenda itu juga tidak dibongkar oleh petugas.

Saat ini para pedagang masih kebingungan dengan nasib mereka kedepan karena peralatan dan tempat mereka berdagang sudah tidak ada. "Nanti mau coba saya ambil ke kantor Satpol PP. Saya enggak tahu saya gimana besok, tidak ada yang dijual," kata seorang pedagang, Supriyono.

(alg/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads