4 Sindiran Jokowi ke Bos PRJ, dari Kerak Telor Hingga Tiket Selangit

4 Sindiran Jokowi ke Bos PRJ, dari Kerak Telor Hingga Tiket Selangit

- detikNews
Rabu, 12 Jun 2013 16:30 WIB
4 Sindiran Jokowi ke Bos PRJ, dari Kerak Telor Hingga Tiket Selangit
Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berharap Pekan Raya Jakarta (PRJ) jadi pesta rakyat. Ia melontarkan kritik pedas ke sang pengelola mulai dari lapak pedagang kerak telor hingga tiket yang kemahalan.

Sarjana Kehutanan UGM ini ingin PRJ menjadi ajang hiburan murah-meriah bagi pengunjungnya. Pesta itu diisi beragam event bermanfaat tentang informasi produk-produk kreatif karya anak bangsa.

Ayah 3 anak ini juga meminta masyarakat tidak dibebani oleh mahalnya harga tiket. Jika perlu, tiket masuk pesta rakyat ini digratiskan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut 4 sindiran Jokowi kepada Bos PRJ:

1. Kerak Telor Nggak Masuk PRJ, Tapi Suruh Bayar

Jokowi memborong makanan khas Jakarta yaitu kerak kelor di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat. Jokowi juga membagikan 100 celemek ke para pedagang.

Jokowi tiba di lokasi pukul 16.00 WIB, Senin (10/6/2013) di sekitar arena PRJ Kemayoran itu dengan naik Innova hitam. Begitu tiba, Jokowi langsung memesan kerak telor.

Tiap menghampiri pedagang, Jokowi memborong 4 porsi kerak telor. Tetapi makanan itu tidak hanya untuk Jokowi saja melainkan dibagi ke rombongannya, termasuk wartawan.

Jokowi sempat berbincang dengan Sobari, salah satu pedagang. Jokowi merasa iba kepada Sobari. "Coba dilihat, coba dirasakan, sudah nggak boleh masuk (PRJ) masih disuruh bayar," kata Jokowi.

"Bayar ke mana, Pak?" tanya wartawan.

"Ya kalian sudah tahulah, mereka pikirnya cuma untung padahal seharusnya konsep ini kan untuk kegembiraan rakyat," jawab Jokowi menyindir pengelola PRJ.

"Kuliner berbasis budaya ini harusnya dilestarikan," imbuh Jokowi yang bermaksud memindahkan PRJ dari JIExpo ini agar terjangkau masyarakat luas ini.

Menurut pengakuan Sobari, dia harus membayar Rp 400 ribu per bulan ke pengelola PRJ Kemayoran. Meski demikian, dia mengaku tetap bisa meraih keuntungan dari event tahunan yang digelar sebulan ini.

Jokowi yang mendengar pengakuan Sobari pun terenyuh. "Masa usaha kecil ini harus bayar," tutup Jokowi.

PRJ Kemayoran akan dibuka secara resmi pukul 19.30 WIB oleh Presiden SBY. Jokowi sebagai penguasa Jakarta juga akan mendampingi. Meskipun demikian, soft opening PRJ telah dilakukan pada 6 Juni silam.

Tiket masuk PRJ untuk Senin-Jumat Rp 25 ribu/orang, Sabtu-Minggu/hari libur Rp 30 ribu. Ongkos parkir motor Rp 10 ribu dan mobil Rp 20 ribu.

2. Masa Pemilik Disuruh Bayar Stand

Event PRJ tahun ini masih diselenggarakan oleh Jakarta International EXPO (JIExpo) di Kemayoran. Namun dalam event ini, Pemprov DKI tidak akan mengeluarkan anggaran untuk biaya sewa ruangan.

"Logikanya tidak, tahun ini sudah tidak (bayar sewa). Masa pemilik suruh bayar deviden, suruh bayar stand, logikanya apa," ujar gubernur DKI Joko Widodo usai menghadiri acara puncak Bulan Bhakti Gotong Royong dan Program PKK DKI Jakarta di kolong tol Pluit-Cengakreng, Rawa Bebek, Jakarta Utara, Rabu (12/6/2013).

Jokowi mengatakan penyelenggaraan PRJ tahun depan dipastikan tidak akan lagi digelar di area JIExpo. Namun untuk lokasi baru PRJ, Jokowi belum dapat memastikannya. Sejumlah tempat masih menjadi alternatif.

"Kalau lokasi belum, entah di Monas, entah di Ancol atau di tempat yang lain," kata Jokowi.

Menurutnya, yang terpenting dalam PRJ baru nanti adalah konsep hiburan rakyat dapat terpenuhi. "Kegembiraan usaha-usaha kecil, kegembiraan usaha-usaha mikro, yang setahun sekali mereka harus ada ruang untuk menjual produknya," imbuhnya.

Ahok mengaku kesal dengan PT Jakarta International EXPO (JIExpo) selaku pengelola JIExpo Kemayoran berkaitan dengan pelaksanaan Pekan Raya Jakarta (PRJ). Ahok mengatakan Pemprov DKI sebagai pemegang 13,9% saham di JIExpo tapi malah disuruh bayar sewa untuk setiap penyelenggaraan ajang tahunan tersebut.

Belum lagi, Pemprov DKI tidak pernah mendapat bagian keuntungan (deviden) terkait keuntungan yang dari JIExpo yang dimiliki pengusaha Murdaya Poo. Ahok mengatakan untuk provinsi lain yang membuat kegiatan di JIExpo, tidak apa-apa jika digratiskan.

"Kalau kita ngomong jujur, JIExpo juga ada kurang ajarnya. DKI itu disuruh untuk menyiapkan anggaran untuk sewa ruangan. Gila nggak? Yang saya potong dulu Rp 4 miliar kan? Sempat dia nggak mau kan? Waktu saya rapat, sempat saya ancam karena nggak mau compliment seperti free. Kita nggak mau ikut, seluruh dinas saya larang untuk ikut," tutur Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa (11/6/2013) kemarin.

3. Tiket Rp 30 Ribu, Yang Nikmatin Siapa?

Mulai tahun depan Pemprov DKI Jakarta tidak akan menyerahkan penyelenggaraan PRJ kepada PT JI Expo, seperti yang selama ini dilakukan. Lelang penyelenggara PRJ akan dilakukan secara terbuka mulai 2014.

"Ya kalau kita semuanya kan transparan terbuka. Tapi konsepnya memang harus disiapin dulu. Konsep kerakyatannya seperti apa, siapa yang harus ada di dalamnya. Bagaimana ticketing-nya. Lokasinya ada di mana. Tapi rohnya adalah itu pesta rakyat," ujar Jokowi usai meresmikan pameran Flora dan Fauna 2013 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat (7/6/2013).

Dikatakan Jokowi, PRJ ini seharusnya untuk rakyat, dan banyak rakyat yang bisa mengakses ke sana. Jangan malah tiket masuk PRJ mahal dan tidak terjangkau oleh masyarakat.

"Rakyat harus bisa mengakses ke sana. Ikut gembira di dalam pesta rakyat itu. Jangan dibebani tiket Rp 30 ribu. Yang menikmati siapa? Itu saja. Yang di Kemayoran ya saya kira itu bisa jadi pameran daganglah. Tidak ada masalah," kata Jokowi.

Nanti penyelenggara PRJ bisa dilakukan Pemprov DKI Jakarta sendiri, atau oleh pihak swasta. Namun Jokowi menekankan, jangan sampai tujuan penyelenggaraan PRJ adalah untuk mencari keuntungan. "Dedikasinya hanya untuk masyarakat," tegas Jokowi.

"Nanti lelang terbuka dong. Ya lelang karena pakai APBD," jelas Jokowi.

4. Dominan Pameran Dagang

Jokowi berharap PRJ menjadi pesta rakyat. PRJ kini lebih dominan pameran dagang.

"Kan sudah saya sampaikan kalau harus dikembalikan ke roh semula. Harus dikembalikan ke rakyat," kata Jokowi saat dimintai komentar tentang warga yang mengeluhkan tiket masuk PRJ mahal.

Hal ini disampaikan Jokowi usai menghadiri pertemuan Presiden SBY dengan Greenpeace di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (7/6/2013).

Mau diturunkan harga tiketnya, Pak? "Sudah lama ini dikelola swasta. Jadi yang kelola swasta," jawab Jokowi.

Jokowi berpendapat industri-industri kecil yang berbasis budaya harus lebih didominankan. "Sekarang menurut saya lebih ke pameran dagang," ujar dia.

Ketika ditanya tentang rencana pencabutan saham, Jokowi mengatakah hal tersebut belum dibahas.
Halaman 2 dari 5
(aan/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads