Untuk memperkenalkan event ini, para relawan yang berjumlah sekitar 50 orang beraksi mempertontonkan beberapa kesenian di halaman Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu (12/6/2013). Suasana pun mendadak menjadi ramai. Mereka mempertunjukkan kesenian seperti Marawis, tari Ondel-ondel, dan Reog Ponorogo.
Mendengar ada keriuhan di halaman Balai Kota, Gubernur DKI Joko Widodo keluar dari kantornya untuk menonton. Jokowi lalu diminta untuk naik ke atas kepala Reog, namun dia menolak. Jokowi kemudian memberikan sedikit pesan kepada panitia dari kelompok masyarakat yang akan menggelar festival.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi mengatakan kebudayaan nusantara terlihat dari Reog Ponorogo yang juga ditampilkan di halaman Balai Kota. Menurutnya, hal itu menunjukkan kebhinnekaan bahwa warga Jakarta terdiri dari multietnis dan multi golongan sosial.
"Tapi kita semua sama-sama warga Jakarta, sama-sama warga Indonesia," lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival Kampung Jakarta, Robi Maulana mengatakan festival ini akan digelar pada 15-16 Juni. Sebanyak 33 kecamatan dari totalnya 44 kecamatan akan mengikuti perhelatan ini. Nantinya, acara ini akan digelar di masing-masing kecamatan.
"Ada yang di GOR, lapangan bola, jalan raya. Anggarannya dari swadaya masyarakat," kata Robi.
Robi menjelaskan konsep dari festival ini berupa karnaval, pasar rakyat, dan pameran lukisan yang semuanya dikerjakan oleh warga Jakarta.
"Selama ini Jakarta menyediakan hiburan yang disediakan Pemprov, tapi kali ini dikerjakan dari kampung. Tagline kita, dari kampung untuk Jakarta baru," katanya.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga menerima lukisan kain perca bergambar pemain gamelan Betawi dari seorang pelukis dari Jakarta Selatan, Didit Saharjo.
"Ini bukan gratifikasi, Pak. Ini untuk rakyat Jakarta," ujar Didit kepada Jokowi yang disambut tawa para hadirin.
(sip/rmd)