Antasari sebelumya sudah divonis 18 tahun penjara karena terbukti menjadi otak pembunuhan Nasrudin. Namun dia tak terima. Upaya banding, kasasi dan PK pun diajukan, namun kandas.
Kini, setelah beberapa tahun menjalani hukuman, Antasari kembali melakukan perlawanan. Dia mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi soal prosedur pengajuan PK. Lalu, dia juga kembali menggugat Polri di sidang praperadilan dalam kasus 'SMS gelap' yang dikirim dari nomor ponsel yang sama dengan milik Antasari ke Nasrudin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kasus ini sepertinya bakal semakin panjang.
Berikut lima drama baru kasus Antasari:
JK Punya Cerita Aneh
|
"Beliau pernah laporkan bahwa ada gerakan tertentu di wilayah kejadian, ada gerakan aparat di semak-semak. Dipikirnya ada kegiatan kenegaraan, nah ternyata siangnya ada penembakan," kata Antasari.
"Pak JK tahu dari mana, Pak?" tanya wartawan.
"Dari ajudannya, detailnya nanti kalau Pak JK tampil," jawab Antasari.
Gugat Dua Saksi
|
Jeffry dan Etza merupakan pihak yang bersumpah telah melihat adanya SMS ancaman pembunuhan yang dikirimkan Antasari kepada Direktur Rajawali Putra Banjaran, Nasrudin Zulkarnain. Padahal menurut Antasari, dia tidak pernah mengirimkan sms tersebut.
"Ahli IT mengatakan tidak ada SMS yang mengatakan saya mengancam korban. SMS itu tidak pernah diperlihatkan. Layaknya kan orang kalau menuduh kan harus ada bukti, nah ini enggak ada," ucap Antasari.
Dibela Adik Korban Nasrudin
|
"Kita yakin tidak ada keterlibatan Pak Antasari dalam kasus ini," kata Andi.
Menurutnya banyak hal janggal dalam kasus 'SMS gelap'. Sebab dua hari sebelum pembunuhan, dirinya masih sempat berbincang dengan Nasrudin dan tidak ada disinggung tentang SMS yang isinya berupa ancaman pembunuhan.
"Insya Allah yakin, sebab dari PK pertama kita yakin kasus ini bisa berjalan terus, yang jelas kan pada praperadilan ini kan bagaimana diteruskannya penyidikan ini untuk mencari tahu siapa pengirim sms," ujar Andi.
Anas Bertemu Nasrudin
|
"Kira-kira dua hari sebelum meninggal ketemu di Bandung. Saya dalam rangka liburan, kami ketemu di sebuah factory outlet," kata Anas.
Anas mengatakan, dia dan Nasrudin sudah kenal lama, di sebuah seminar. Oleh karena itu saat ketemu di Bandung mereka bertegur sapa.
Anas mengungkapkan saat pertemuan itu Nasrudin tidak bercerita apa-apa soal sms yang berisi ancaman pembunuhan. Bahkan mereka janji akan bertemu kembali.
"Tidak ada pembicaraan seperti itu, hanya ngobrol santai. Kami janji ketemu lagi di Jakarta," kata Anas.
Mantan Pengacara Nasrudin Merasa Bersalah
|
"Saya kan dulunya tergabung dalam tim advokasi Nasrudin, kan berarti saya terlibat dalam konspirasi menjatuhkan Antasari. Saya ingin menebus dosa sama Antasari karena dia tidak bersalah," kata Boyamin.
Boyamin menceritakan keterlibatan dirinya dalam tim advokasi Nasrudin saat kasus itu mencuat di tahun 2009. Keluarga Nasrudin meminta dirinya untuk bergabung. Namun baru satu bulan bergabung Boyamin merasa banyak kejanggalan hingga akhirnya memutuskan keluar.
"Saya merasa ditipu, di pertengahan sidang saya keluar dari tim. Akhirnya kenapa balik bela Antasari karena dalam persidangan itu ada kejanggalan kayak HP rusak tidak ada print out, menurut ahli IT juga tidak ada SMS itu," cerita Boyamin.
Halaman 2 dari 6