14 Penculik Berdalih Sewa Vila di Cisarua untuk Acara Kantor

Drama Penculikan Sadis

14 Penculik Berdalih Sewa Vila di Cisarua untuk Acara Kantor

- detikNews
Rabu, 12 Jun 2013 14:22 WIB
Jakarta - 14 Orang penculik sadis pimpinan Julkarnaen menggunakan Vila Gelatik di Cisarua, Bogor, sebagai tempat penyekapan korban-korbannya. Kepada pengelola vila sederhana itu, para penculik mengaku akan menggunakan vila itu untuk acara kantor.

"Mereka bilangnya untuk acara kantor, penyewanya atas nama Yogi. Dia sempat menyerahkan fotokopi KTP dan orangnya masih muda kelahiran sekitar tahun 80-an," kata Roby, pengelola Vila Gelatik, di Jalan Gandamanah RT 03/ RW 12, Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, kepada detikcom, Rabu (12/6/2013).

Roby mengatakan, vila bercat kuning itu disewakan Rp 1,2 juta per malam. Para penculik tiba pada Jumat (7/6) pagi. Tak tampak sekali ada kesan sadis dari komplotan penculik ini. "Mereka ramah, sering keluar dan berenang. Tidak ada yang mencurigakan," katanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

9 Korban penculikan antara lain Wahyudin. Dia dijemput 13 penculik di depan kantor Koperasi Sejahtera Bersama di Jl Raya Kalimalang, Jakasampurna, Bekasi Barat, pada 4 Juni 2013 siang. Pelaku juga membawa serta korban Ende yang dijemput sebelumnya di SPBU Kampung Dua Kranji, pada 3 Juni 2013.

Korban dibawa ke tempat pencucian mobil di daerah Pasar Rebo, kemudian diborgol dan dianiaya dengan cara dipukuli wajah dan badannya, disuruh menggigit sendal dan difoto oleh pelaku.

Pada 5 Juni, pelaku menjemput korban Yani di Jl Permai, Koja, Jakarta Utara. Korban dibawa berputar-putar di daerah TMII dan akhirnya dibawa ke tempat penyekapan di vila.

Masih hari yang sama, korban Mastum, Masan, Somad dan Triyono diambil di Desa Satria Jaya, Tambun Utara dan korban Khairudin dijemput di Kalijaya, Cikarang Barat. Tujuh korban itu kemudian dibawa ke arah Puncak.

Namun, sampai Cijantung, korban Wahyudin alias Riko dilepas karena sudah ditebus oleh keluarganya sebesar Rp 34 juta. Uang Rp 20 juta diambil otak komplotan Julkarnaen. Tablet milik korban diambil juga.

Pada Kamis, 6 Juni 2013 sore, korban Khotib dijemput penculik di Rumah Makan Gareng, Kranji, Bekasi. Pada malam harinya, seluruh korban kemudian dibawa ke vila di Puncak, Bogor.

Polisi meringkus kawanan penculik ini pada Sabtu (8/6) lalu. Polisi menggerebek vila tempat penyekapan ini dan membebaskan 9 korban. Polisi mencokok 6 orang penculik sedangkan 8 orang lainnya masih kabur. 4 dari 6 penculik ditembak polisi karena mencoba melarikan diri.

Modus penculikan ini adalah dengan munculnya Pipit yang menggadaikan mobil kepada korban puluhan juta. Beberapa hari kemudian, komplotan penculik datang dan menyatakan bahwa mobil yang digadaikan itu merupakan mobil yang dirental Pipit. Pelaku kemudian menyuruh korban memancing kehadiran Pipit. Karena tidak berhasil, akhirnya pelaku menyekap korban untuk minta tebusan.



(nal/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads