"Khusus beberapa KJRI, termasuk Jeddah, memang konsulatnya saat ini tidak ada. Namun bukan berarti ada kevakuman kepemimpinan," kata Marty Kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2013).
Marty menyatakan wakil duta besar Indonesia telah ditunjuk untuk bertugas sementara di KJRI Jeddah sebagai pimpinan. Hal ini dilakukan sampai ada yang ditunjuk sebagai konsulat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kabar kekosongan pimpinan di KJRI Jeddah muncul setelah kerusuhan ketika TKI yang hendak mengurus surat pengganti laksana paspor (SPLP) mengamuk lantaran loket tiket yang harusnya dibuka pukul 15.00 waktu setempat tak kunjung dibuka. Sejumlah TKI yang mulanya mengantre rapi mulai membakar pembatas antrean dan melempari kantor KJRI dengan batu.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi, Gatot Abdullah Mansyur, menduga ada provokator yang menyulut emosi para TKI overstayer. Provokator itu menyebarkan informasi bahwa hari Minggu (9/6) menjadi hari terakhir pengurusan SPLP.
Padahal sesuai jadwal, pengurusan akan berakhir 3 Juli mendatang. Pengurusan SPLP ini terkait dengan Amnesti yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi agar para pekerja mengurus dokumen izin kerja atau segera pergi dari Arab Saudi sebelum tenggat waktu yang ditentukan.
(vid/lh)