Menlu: Kepemimpinan KJRI Jeddah Tidak Kosong

Menlu: Kepemimpinan KJRI Jeddah Tidak Kosong

- detikNews
Selasa, 11 Jun 2013 12:56 WIB
Antrian TKI overstayer mengurus pemutihan SPLP di KJRI Jeddah. (foto: Istimewa).
Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa membantah kabar tidak adanya otoritas yang memimpin kantor Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah. Walau belum ada konsulat, pihak kedutaan besar Indonesia telah mengirimkan orang yang bertugas di sana.

"Khusus beberapa KJRI, termasuk Jeddah, memang konsulatnya saat ini tidak ada. Namun bukan berarti ada kevakuman kepemimpinan," kata Marty Kantor Kemenkopolhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (11/6/2013).

Marty menyatakan wakil duta besar Indonesia telah ditunjuk untuk bertugas sementara di KJRI Jeddah sebagai pimpinan. Hal ini dilakukan sampai ada yang ditunjuk sebagai konsulat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena memang sedang masa transisi penggantinya," ujar Marty yang belum mengetahui konsulat di Jeddah kosong untuk berapa lama.

Kabar kekosongan pimpinan di KJRI Jeddah muncul setelah kerusuhan ketika TKI yang hendak mengurus surat pengganti laksana paspor (SPLP) mengamuk lantaran loket tiket yang harusnya dibuka pukul 15.00 waktu setempat tak kunjung dibuka. Sejumlah TKI yang mulanya mengantre rapi mulai membakar pembatas antrean dan melempari kantor KJRI dengan batu.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi, Gatot Abdullah Mansyur, menduga ada provokator yang menyulut emosi para TKI overstayer. Provokator itu menyebarkan informasi bahwa hari Minggu (9/6) menjadi hari terakhir pengurusan SPLP.

Padahal sesuai jadwal, pengurusan akan berakhir 3 Juli mendatang. Pengurusan SPLP ini terkait dengan Amnesti yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi agar para pekerja mengurus dokumen izin kerja atau segera pergi dari Arab Saudi sebelum tenggat waktu yang ditentukan.

(vid/lh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads