PM Turki Setuju Untuk Temui Para Pemimpin Demonstran Antipemerintah

PM Turki Setuju Untuk Temui Para Pemimpin Demonstran Antipemerintah

- detikNews
Selasa, 11 Jun 2013 10:22 WIB
PM Erdogan (Press TV)
Ankara, - Perdana Menteri (PM) Turki Recep Tayyip Erdogan setuju untuk menemui para pemimpin kelompok yang telah menggelar aksi demo antipemerintah selama 11 hari terakhir. Erdogan akan menemui mereka pada Rabu, 12 Juni besok waktu setempat.

Hal tersebut disampaikan Wakil PM Bulent Arinc usai sidang kabinet seperti diberitakan News.com.au, Selasa (11/6/2013). Namun tidak disebutkan siapa-siapa saja yang akan diundang dalam pertemuan dengan Erdogan tersebut.

"PM kita telah mengundang sejumlah kelompok yang memimpin protes ini... Mereka akan dijelaskan mengenai fakta-fakta dan PM kita akan mendengarkan pandangan-pandangan mereka," tutur Arinc.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun ditegaskan Arinc, "demonstrasi ilegal" tak akan lagi diizinkan di Turki.

Sebelumnya pada Senin, 10 Juni waktu setempat, pemimpin partai Republican People's Party, Kemal Kilicdaroglu mengimbau Erdogan untuk menghentikan eskalasi ketegangan. Menurutnya, Erdogan "mencoba mempertahankan kekuasaan dengan menciptakan ketegangan-ketegangan."

Pada Minggu, 9 Juni waktu setempat, Erdogan beberapa kali menyampaikan pidato yang menyatakan bahwa kesabarannya ada batas. Erdogan pun menyerukan dihentikannya aksi-aksi protes antipemerintah tersebut. Erdogan bahkan mengancam akan mengadili mereka yang tidak menghormati pemerintah.

Erdogan juga menyerukan para pendukungnya untuk menggelar aksi demo pro-pemerintah di Ankara dan Istanbul pada akhir pekan mendatang.

Aksi-aksi demo besar-besaran telah berlangsung di Istanbul, Ankara, Izmir, Mugla, Antaly dan banyak kota lainnya di Turki sejak 31 Mei lalu. Sejumlah tuntutan disampaikan demonstran. Salah satunya mengenai protes warga atas rencana pemerintah untuk mengeluarkan aturan pembatasan penjualan alkohol. Para demonstran juga menyerukan pengunduran diri Erdogan, yang dituding berupaya menjadikan Turki sebagai negara Islam.

Menurut serikat dokter nasional Turki, lebih dari 4 ribu orang telah terluka dalam berbagai insiden bentrokan antara polisi dan demonstran di sejumlah kota. Bahkan empat orang, termasuk seorang polisi, telah tewas.

(ita/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads