"Pengakuan dia uang itu dipakainya seorang diri," ujar Hedriansyah saat ditemui, Senin (10/6/2013).
Hendriansyah mengatakan semenjak mencuatnya isu pratik jual beli di rusun Pulogebang pihaknya belum melakukan pemeriksaan unit rusun tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan ada beberapa unit yang tak dihuni kemudian dialihkan ke orang lain. "Di beberapa unit juga ditempati orang-orang dari Ahok Center. Mereka ikut menempati unit itu untuk mengawasi kami," katanya.
Hedriansyah menegaskan siap bertanggung jawab bila terbukti terlibat dalam jual beli unit rusun di Pulogebang. "Kalau memang terjadi jual-beli unit oleh pengelola, saya lepaskan PNS saya," imbuhnya.
Sementara itu kepala unit pelaksana Rusun Wilayah III Jefyodya Julyan menegaskan siapa pun yang terbukti melakukan jual-beli hak sewa pada unit di rusunawa akan ditindak tegas.
"Pasti akan kita tindak tegas kalau ada pratik seperti itu, siapa pun orangnya," kata Jefyodya.
Dia mengaku kecolongan jika benar ada pratik tersebut, hal itu dikarenakan kurangnya tenaga pengawasan.
"Hanya memang karena keterbatasan tenaga, sehingga saat ini kami baru mengawasi Rusunawa Tipar Cakung yang saat ini ada dua penghuninya yang diusir karena menolak membayar sewa," tandasnya.
(edo/fdn)