"Jangan lupa urusanmu adalah urusan rakyat. Urusan rakyat adalah membela kelompok yang masuk kaum marhaen," ujar Ganjar saat ditemui usai tahlilan di kediaman almarhum, Jalan Teuku Umar No 27, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2013) malam.
Lebih lanjut, Ganjar menjelaskan, mendiang Taufiq selalu berbicara soal Indonesia dan kebangsaan. "Selalu bicara Indonesia itu dasarnya Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, dan 4 pilar kebangsaan, itu yang selalu disebutkan dan terngiang di kepala saya," terangnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu membanggakan saya dan saya persembahkan itu ke Pak Taufiq, atas dukungan yang luar biasa dan ternyata itu adalah pertemuan terakhir dengan beliau," kenangnya.
Bagi Ganjar, sosok Taufiq Kiemas yang menjadi penyeimbang, sangat sulit untuk digantikan. "Tentu beliau sebagai balancer atau penyeimbang orang yang banyak melakukan silahturahmi, terutama terhadap kekuatan politik, masyarakat dan pemerintahan," terang Ganjar.
Menurut Ganjar, mencari pengganti Taufiq tidak akan mudah. "Tentu yang persis sama pak Taufiq itu tidak ada," ucapnya.
Namun, lanjut Ganjar, sosok dengan karakter seperti Taufiq bisa berasal dari generasi muda. Sebabnya, mendiang Taufiq sangat membuka kesempatan kepada anak muda untuk tampil.
"Tinggal dikasih kesempatan dan waktu saja. Saya kira beliau sudah meletakkan dasar-dasar pada anak muda," tuturnya.
"Saya kira almarhum sudah mempersiapkan generasi selanjutnya," imbuh Ganjar.
(nvc/fdn)