Dari foto yang dikirim pembaca detikcom, Senin (10/6/2013) malam, tampak ribuan TKI berjejal mengantre. Mereka yang mengantre kebanyakan para wanita.
Ribuan TKI wanita berdesakan di jalan selebar 20 meter. Antreannya terlihat panjang, diperkirakan hingga ratusan meter ke belakang. Tampak sejumlah anak kecil yang dibawa oleh para TKI.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kondisi demikian, TKI dipaksa mengantre berjam-jam di bawah sinar terik matahari. Pengantre yang lelah pun terpaksa duduk seadanya di jalanan beraspal. Banyak di antara mereka yang bersandar di seng karena lelah berdiri lama.
Dalam foto lainnya, tampak antrean juga terjadi memasuki petang hari. Selain itu puluhan TKI juga memilih menginap di kantor KJRI agar mendapat antrean awal untuk mengurus dokumen pemutihan SPLP lebih cepat.
Kerusuhan di KJRI Jeddah terjadi ketika TKI yang hendak mengurus SPLP mengamuk lantaran loket tiket yang harusnya dibuka pukul 15.00 waktu setempat tak kunjung dibuka. Sejumlah TKI yang mulanya mengantre rapi mulai membakar pembatas antrean dan melempari kantor KJRI dengan batu.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Arab Saudi, Gatot Abdullah Mansyur menduga ada provokator yang menyulut emosi para TKI. Provokator itu menyebarkan informasi bahwa hari Minggu (9/6) menjadi hari terakhir pengurusan SPLP.
Padahal sesuai jadwal, pengurusan akan berakhir 3 Juli mendatang. Pengurusan SPLP ini terkait dengan Amnesti yang dikeluarkan pemerintah Arab Saudi agar para pekerja mengurus dokumen izin kerja atau segera pergi dari Arab Saudi sebelum tenggat waktu yang ditentukan.
(fdn/nvc)