Politisi Berduka Atas Kepergian Taufiq Kiemas

Politisi Berduka Atas Kepergian Taufiq Kiemas

- detikNews
Sabtu, 08 Jun 2013 20:21 WIB
Taufiq Kiemas
Jakarta - Dunia politik Indonesia berduka atas wafatnya Ketua MPR Taufiq Kiemas. Di mata politisi Tanah Air, Taufiq Kiemas adalah sosok yang bersahaja dan sangat pengayom.

Politisi Golkar Priyo Budi Santoso:
Β "Kami berduka. Beliau tokoh senior yang sejuk, bersahaja, sangat mengayomi kami-kami yang muda. Sering mengajarkan nilai-nilai persahabatan meski berbeda pandang. Mas TK adalah mutiara & kami sangat kehilangan. Selamat jalan kakanda..."

Politisi Gerindra Fadli Zon:
" Partai Gerindra menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya Pak Taufiq Kiemas beberapa waktu lalu. Semoga almarhum diterima di tempat terbaik di sisi Allah SWT. Taufiq Kiemas adalah politisi yang hangat, selalu terbuka dan menghargai perbedaan. Ia mewarisi tradisi pergaulan politik lintas partai yang sehat. Tokoh bangsa yang tak pernah gundah. Saya sendiri merasa dekat dengan Bang Taufiq dan kehilangan sosok keBapakan yang suka mengayomi anak muda."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekjen PPP M Rohamurmuziy:
"Keluarga besar Partai Persatuan Pembangunan menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya atas wafatnya Bapak H. Taufiq Kiemas. Semoga Allah SWT mengampuni segala dosanya, menerima seluruh amalnya, dan menganugerahkan tempat terbaik di sisi-Nya. Pak TK adalah nasionalis sejati, pendukung mati NKRI, dan tetap menahbiskan diri sebagai pencinta keberagaman dan toleransi."

Politisi Golkar Bambang Soesatyo:
"Saya pertama kali kenal beliau sekitar tahun 80-an. Saat itu saya masih menjadi wartawan pemula di harian Prioritas milik Surya Paloh. Panda Nababan, wakil pemimpin umum harian Prioritas yang juga mentor saya itulah yg pertama kali mengenalkan TK kepada saya sebagai seorang politisi dan pengusaha. Msh segar dlm ingatan saya, Panda mengatakan: "Kau sebagai jurnalis muda harus banyak belajar dan menyerap ilmu TK. Kau ajaklah dia berdiskusi, nanti kau akan dapat banyak background cerita di balik berita."

Saya diajak Panda menemui TK di salah satu kantornya di daerah Matraman. Berhalaman luas namun sederhana. TK ketika itu banyak berkisah tentang kekuasaan Soeharto dan seputar partai demokrasi indonesia (PDI) serta gerakan para pemuda yang mulai resah dengan otoritan orde baru. Ramah, terbuka dan hangat. Itulah kesan yang masih saya ingat hingga sekarang. Tidak hanya satu dua kali saya terlibat dalam diskusi hangat bersama Panda dan TK. Baik di kantornya di bilangan Matraman maupun di kediamannya di bilangan Cempaka Putih. Kadang ikut makan bersama masakan Ibu Mega.

Kini, setelah puluhan tahun berlalu, saya berjumpa lagi di parlemen. Pembawaannya tetap hangat, ramah, rendah hati. Tidak ada yang berubah. Pemikirannya pun tetap sama. Fanatik nasionalisme.


(van/mok)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads