Seperti helatan pesta rakyat pada umumnya, banyak stand-stand yang menjajakan berbagai macam makanan atau cinderamata di Jakarta Fair. Ada juga stand mobil atau motor, tapi yang menjadi suguhan utama tetap produk lokal.
"Motor, mobil gitu juga ada. Namanya juga pameran. Tapi produk dalam negerinya banyak. Jajanan juga ada. Lengkap pokoknya," ujar petugas Taman Rusa Monas Sugito (52) kepada detikcom, Sabtu (8/5/2013)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Udah gitu kalau cuma lihat-lihat nggak beli kenang-kenangan kan percuma masuk. Kalo dulu mah saya paling nggak beli pakaian buat kenang kenangan. Ini PRJ (Jakarta Fair-red) tahun ini, PRJ tahun itu," tutur Burhan.
Ojan yang sehari-harinya sekarang berjualan rujak buah di daerah Monas menceritakan Jakarta Fair saat itu sama seperti PRJ sekarang. Banyak stand-stand dan hiburan bagi anak-anak.
"Yang jelas dulu ada mainan mobil-mobilan, pake koin, 100 perak dapet 3 koin tuh," kata pria berusia 50 tahun tersebut.
Bagi Sugito, Burhan, dan Ojan, kelebihan Jakarta Fair di Monas adalah tempatnya yang mudah dijangkau. Belum lagi harga tiketnya yang tidak mencekik leher membuat kalangan bawah juga bisa bersuka cita.
(gah/aan)