Tidak Laporkan Kasus Kejahatan Seks, Jenderal AS Diskors

Tidak Laporkan Kasus Kejahatan Seks, Jenderal AS Diskors

- detikNews
Sabtu, 08 Jun 2013 13:36 WIB
ilustrasi
Tokyo, - Seorang jenderal yang mengawasi pasukan Angkatan Darat Amerika Serikat di Jepang, telah diskors karena diduga tidak melaporkan atau menyelidiki kasus kejahatan seksual. Langkah tidak biasa ini menekankan kekhawatiran yang meningkat atas maraknya kasus kejahatan seks di militer AS.

Mayjen Michael Harrison diskorsing oleh atasannya atas dugaan "dirinya gagal dalam tugasnya sebagai komandan yang seharusnya melaporkan atau menyelidiki dugaan serangan seksual," demikian pernyataan Angkatan Darat AS seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (8/6/2013).

Tidak disebutkan secara detail mengenai dugaan serangan seks yang dimaksud.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam statemennya, Angkatan Darat AS menyatakan, sebelum penyelidikan atas jenderal bintang dua itu selesai, maka Mayjen James Boozer akan bertindak sebagai komandan pasukan Angkatan Darat di Jepang.

Militer AS saat ini tengah mendapat sorotan terkait maraknya kasus-kasus kejahatan seks di kalangan personel militer. Para anggota parlemen AS telah mendesak para komandan dikenai sanksi disiplin jika mereka gagal mengatasi masalah ini di unit-unit mereka.

Sementara itu, Angkatan Udara AS menyatakan, seorang jenderal bintang dua akan ditunjuk sebagai kepala unit pencegahan kekerasan seks. Wanita tersebut, Mayjen Margaret Woodward akan menggantikan Letkol Jeffrey Krusinski, yang ditangkap karena dituduh berbuat cabul terhadap seorang wanita.

Kejadian itu terjadi di areal parkir dekat Pentagon pada Mei lalu. Penangkapan perwira Angkatan Udara itu memicu kemarahan di Kongres AS. Hal ini digambarkan sebagai kegagalan militer mengatasi masalah kekerasan seks di antara para personelnya.

(ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads