Pertanyaan tentang neolib itu diajukan oleh siswa bernama Asrul, Sabtu (8/6/2013).
"Apa tanggapan Bapak tentang neolib? Tanggapan Bapak tentang pejabat yang menjual aset negara termasuk BUMN bagaimana?" tanya Asrul.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan gubernur BI itu menambahkan di dunia nyata yang diperlukan bukan cuma ideologi. Melainkan tindakan nyata untuk mendayagunakan kemampuan dan sumber daya yang ada untuk kesejahteraan masyarakat.
"Mengenai pertanyaan penjualan aset negara, kalau ada investor datang bukan hanya membawa modal tapi teknologi dan kemampuan manajemen yang kita belum punya, Apa kita harus menunggu sampai kita bisa melakukan sendiri?" jawab Boediono.
Guru besar FE UGM ini menambahkan bahwa perusahaan BUMN yang go public dan membuka diri untuk investor tidak bisa dianggap sebagai menjual aset negara. Sebab tujuannya bukan untuk melepaskan kekuasaan atau penguasaan negara.
Melainkan untuk mendapatkan nilai tambah, baik berupa modal, teknologi, pemasaran, jaringan dan lain sebagainya yang diperlukan untuk mengembangkan usaha.
(lh/lh)