Larangan ini diberlakukan bagi para pelajar di Provinsi Jilin, China. Mereka dilarang mengenakan pakaian yang memiliki unsur logam di dalamnya.
Bahkan sebagai antisipasi, otoritas pendidikan setempat memasang detektor logam di lokasi ujian. Hal ini untuk menjaring kemungkinan adanya 'perangkat nirkabel' yang digunakan untuk mencontek. Demikian seperti dilansir AFP, Jumat (7/6/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut data kementerian pendidikan China, tercatat ada sekitar 9,12 juta pelajar sekolah menengah yang terdaftar ikut dalam ujian yang digelar selama 2 hari, atau biasa disebut gaokao. Salah satu upaya untuk mencegah kecurangan dalam ujian, kementerian berusaha mencengah penyebaran alat-alat elektronik dan perangkat komunikasi.
"Menghambat penjualan perangkat teknologi tinggi untuk mencontek dan kecurangan lain terkait gaokao," demikian disampaikan kementerian seperti dilansir Global Times.
Ujian masuk universitas sangat dianggap serius di China. Bahkan sejumlah cara ekstrem dilakukan para orangtua maupun otoritas setempat demi memastikan para siswa sampai ke tempat ujian tepat waktu.
Mulai dari menggunakan kendaraan amfibi untuk mengantar anak ke tempat ujian di Inner Mongolia. Lalu membuat jalur khusus bagi pelajar peserta ujian di Guangzhou agar para siswa tidak ada halangan ke tempat ujian, hingga memesan taksi selama seminggu penuh khusus untuk mengantarkan para siswa ke tempat ujian.
(nvc/ita)