Pihak stasiun radio Europe 1 seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (7/6/2013) mengidentifikasi keduanya sebagai Didier Francois, seorang reporter dan Edouard Elias, seorang fotografer. Pihak Europe 1 saat ini bekerja sama dengan otoritas Prancis untuk mendapatkan lebih banyak informasi mengenai hilangnya kedua jurnalis tersebut.
Presiden Prancis Francois Hollande pun menyerukan pembebasan kedua jurnalis tersebut. "Saya mendesak agar kedua jurnalis ini dibebaskan dengan segera," kata Hollande kepada para wartawan dalam kunjungannya ke Jepang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pers harus beredar di Suriah demi menyediakan berita yang dinantikan seluruh dunia mengenai apa yang terjadi di negeri itu," tandas Hollande.
Konflik di Suriah telah pecah sejak Maret 2011 lalu. Menurut organisasi Reporters Without Borders, sejak pecahnya pergolakan melawan rezim Presiden Bashar al-Assad, setidaknya 24 jurnalis, telah tewas dalam konflik. Ini termasuk beberapa wartawan asing.
(ita/nrl)