"Jika bulan Januari produksi semua kebutuhan logistik sudah selesai (dimulai), maka proses distribusinya bisa lebih cepat. Februari kita targetkan semua logistik kebutuhan Pemilu sudah sampai di kabupaten/Kota," kata Ketua KPU Husni Kamil Manik dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/6/2013).
Menurut Husni, produksi logistik yang lebih cepat memudahkan KPU mengantisipasi berbagai masalah yang mungkin terjadi. Misalnya jika jumlah produksi atau barang yang diproduksi tidak sesuai, maka bulan Maret dapat dievaluasi dan segera memproduksi lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karenanya, kita akan mengundang aktivis lingkungan untuk membicarakan bahan dasar kebutuhan logistik yang ramah lingkungan,β ujarnya.
"Begitu juga penyandang disabilitas harus diajak bicara untuk mendiskusikan kebutuhan logistik yang dapat mengakomodir dan memberi kemudahan bagi mereka dalam menggunakan hak suaranya," imbuh Husni.
Husni menuturkan setelah proses produki selesai maka KPU bisa segera langsung mendistribusikan logistik kepada KPU di daerah. KPU berupaya menghindari pemakaian alat transportasi darurat untuk mempercepat proses distribusi karena biayanya mahal.
"Kalau sudah mendekati hari pemungutan suara, bagaimanapun kondisinya, logistik harus sampai di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Kalau situasinya darurat otomatis kita akan membutuhkan biaya yang lebih besar untuk pendistribusiannya," ucap mantan ketua KPU Sumatera Barat itu.
(bal/van)