Elite PKS Jawab Rumor Pertarungan Faksi Anis Matta vs Tifatul

Elite PKS Jawab Rumor Pertarungan Faksi Anis Matta vs Tifatul

- detikNews
Jumat, 07 Jun 2013 11:00 WIB
Tifatul dan Anis Matta
Jakarta - Isu kenaikan harga BBM memecah belah internal PKS. Kalangan DPP PKS di bawah Anis Matta menolak kenaikan harga BBB, sementara kalangan menteri PKS bersama Tifatul Sembiring sepakat dengan kebijakan pemerintah. Rumor pertarungan faksi Anis dan Tifatul mengemuka, elite PKS pun angkat bicara.

Perbedaan pandangan dua orang kuat di PKS ini tak dipungkiri. Namun posisi Tifatul sebagai Menkominfo ditegaskan DPP PKS sebagai pembantu presiden yang sudah sewajarnya menurut apa kata Pak SBY.

"Posisi Pak Tifatul sebagai menteri memang demikian patuh kepada Presiden," kata anggota Majelis Syuro yang juga pengurus DPP PKS, Refrizal, kepada detikcom, Jumat (7/6/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, menurut Refrizal, sikap DPP PKS tetap disampaikan oleh Presiden partai, Anis Matta. "Kalau suara PKS harusnya ditanyakan kepada presiden PKS atau fraksi PKS DPR RI yang merupakan kepanjangan tangan partai," terang Refrizal.

Dia juga menegaskan menteri dari PKS tak menjabat jabatan apa pun di DPP PKS. "Kalau sudah menjadi menteri atau jabatan publik, yang bersangkutan tidak menjabat lagi di struktur partai," ingatnya.

Isu soal BBM di PKS memunculkan banyak dugaan. Ini terkait dengan suara DPP PKS di bawah Anis Matta yang keras menolak kenaikan BBM bertentangan dengan suara anggota majelis syuro Tifatul Sembiring. Sejumlah kalangan melihat ada tarik-menarik dua faksi di PKS.

"Ada tarik menarik faksi di PKS. Sikap soal BBM ini akumulasi perselisihan faksi," terang pengamat politik UGM Arie Sujito saat berbincang dengan detikcom, Kamis (6/6/2013).

Menengok ke belakang, suara kelompok Anis Cs dalam kasus Luthfi Hasan Ishaaq saja misalnya, bisa dilihat dari ucapan Fahri Hamzah yang melakukan perlawanan pada KPK. Tapi kelompok Tifatul lewat Salim Segaf cenderung manut pada proses hukum.

"Kemudian ketika kenaikan BBM akumulasi persinggungan semakin menjadi. Kubu Anis melihatnya sebagai manuver untuk mencari simpati publik. Tapi kubu Tifatul cenderung tidak ingin ada gejolak, cooling down pada penyiapan pemilu, tak ingin ramai di Setgab," ulas Arie.

Arie yakin, ke depan akan ada ledakan-ledakan yang lebih seru dari masing-masing faksi. Kalangan muda Fahri Cs akan membuat banyak kejutan yang tentu akan kembali berbenturan dengan kelompok Tifatul.


(van/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads