Bentrok dengan Polisi Myanmar, 3 Wanita Rohingya Tewas

Yangon - Sejumlah wanita di Myanmar tewas dalam bentrokan dengan polisi setempat. Disebut-sebut para wanita ini merupakan warga Rohingya.

Menurut seorang polisi di kota Mrauk-U, negara bagian Rakhine, Myanmar barat, ada tiga wanita yang tewas di desa Parein. Mereka tewas setelah terlibat bentrokan dengan polisi yang hendak mengawal relokasi warga setempat.

Otoritas setempat berusaha merelokasi warga di wilayah tersebut, karena rumah mereka hangus dibakar oleh para penganut Buddha setempat. Warga tersebut merupakan korban konflik sektarian yang berujung tewasnya ratusan orang di Rakhine, tahun 2012 lalu.

Polisi yang enggan disebut namanya ini menuturkan, bentrokan tersebut juga memicu korban luka. Dilaporkan ada dua pria dan dua wanita yang mengalami luka-luka. Dia menegaskan, para korban ikut serta dalam bentrokan tersebut. Demikian seperti dilansir indianexpress.com, Rabu (5/6/2013).

Informasi sedikit berbeda disampaikan oleh situs yang dikelola para aktivis setempat, Rohingya Blogger. Menurut situs tersebut, ada empat wanita yang ditembak mati polisi dalam bentrokan tersebut. Sedangkan 5 orang lainnya mengalami luka-luka.

Masih menurut situs tersebut, bentrokan dipicu penolakan warga untuk direlokasi. Polisi pun melepas tembakan untuk memecah massa.

Menanggapi informasi tersebut, si polisi yang enggan disebut namanya menuturkan, warga Rohingya membawa senjata saat bentrok dengan polisi. Mulai dari pisau, tongkat, hingga ketapel digunakan warga untuk menyerang polisi.

(nvc/ita)