Wakil PM Turki Minta Maaf kepada Massa

Wakil PM Turki Minta Maaf kepada Massa

- detikNews
Rabu, 05 Jun 2013 10:37 WIB
Indonesia - BBC - taksimsquare


Suasana di Taksim Square meriah ketika massa tahu pemerintah berusaha berkonsiliasi.

Ribuan warga turki berkumpul di Taksim Square di Istanbul, Turki, setelah negara ini memasuki malam kelima protes antipemerintahan.

Konsentrasi massa ini kembali terjadi setelah Wakil Perdana Menteri, Bulent Arinc, menyampaikan permintaan maaf karena respon polisi yang penuh kekerasan ketika mengawal demonstrasi pada minggu lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arinc mengatakan bahwa protes adalah "sah dan adil" dan "penggunaan kekuatan yang berlebihan" oleh polisi adalah salah.

Suasana di Taksim Square yang selama beberapa hari menjadi basis berkumpulnya massa menjadi meriah ketika mereka menyadari bahwa pemerintah berusaha untuk berkonsiliasi, kata wartawan BBC Paul Mason yang melaporkan dari tempat kejadian.

Selain meminta maaf, Arinc juga menghimbau massa untuk menghentikan demonstrasi dan mengatakan bahwa hal ini sudah diambil-alih oleh "elemen teroris."

Massa sangat banyak dan beragam, terdiri dari fan sepakbola hingga para profesional, demikian laporan wartawan BBC.

Mereka juga meneriakkan kata-kata "Apakah kalian mendengar kami?" dan berharap pemerintah akan mendengarkan permintaan mereka.

Koresponden BBC melaporkan bahwa pada hari itu demonstrasi berlangsung damai tanpa ada gas air mata.

Protes ini berawal dari gerakan menentang penghancuran taman publik, Gezi Park, yang kemudian menyebar ke banyak wilayah di Turki.


"Tidak demokratis"



Konsiliasi yang ditawarkan oleh Arinc sangat kontras dengan jalur keras yang diambil oleh Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan, yang mengatakan aksi ini tidak demokratis.

Berbicara dalam kunjungannya ke Maroko, Erdogan mengatakan kepada para wartawan: "Ketika saya kembali dari kunjungan ini, masalah itu akan diselesaikan."

Sementara itu, stasiun televisi turki NTV meminta maaf karena tidak menyiarkan masa-masa awal protes.

Pimpinan ekskutif pemilik NTV, Cem Aydin, mengatakan kritik terhadap stasiun TV itu "sebagian besar wajar."

"Para pemirsa kami merasa dikhianati," ia mengatakan setelah mengadakan rapat dengan para staf, beberapa diantara mereka mengundurkan diri sebagai protes akibat tidak adanya liputan tentang peristiwa ini.

Para demonstran beralih ke media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan dan mengkoordinasi demonstrasi yang akan mereka lakukan, kata wartawan BBC Sophie Hutchinson di Istanbul.

Pada Selasa (04/06) kemarin, serikat buruh sayap kiri, Kesk, yang mewakili sekitar 240.000 pekerja di sektor publik memulai aksi mogok selama dua hari dan menuduh pemerintah telah melakukan kesalahan.

Federasi serikat buruh lain yaitu Disk, mengatakan akan bergabung dalam aksi mogok pada hari ini.


(bbc/bbc)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads