Kanit Reskrim Polsek Tenayan Raya, Pekanbaru, Iptu Gismadiningrat mengungkapkan hal itu kepada detikcom, Senin (3/6/2013) di ruang kerjanya. Menurut Gisma, sapaan akrapnya, tersangka Candra merupakan ABG yang putus sekolah.
"Hasil penyelidikan tersangka melakukan aksinya sebanyak 14 kali terhitung dalam setahun," kata Gisma.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 14 motor yang mereka curi, barang bukti yang kita amankan sekarang ada 4, tiga lainnya ada di markas Lantas," kata lulusan Akpol tahun 2008 itu.
Masih menurut Gisma, tersangka mengaku sebagian motor hasil curiannya ada yang dijual ke Kabupaten Pelalawan. Harganya relatif, antara Rp800 ribu sampai Rp2 juta.
"Tersangka menyebut, jika kondisinya masih bagus, harganya bisa Rp2 juta," ujar Kanit Reskrim yang masih melajang itu.
Dalam aksi kejahatan ini, lanjut Gisma, tersangka hanya bermodalkan obeng. Setiap motor yang diacuri, cukup mematahkan kunci stang lantas obeng berfungsi membuka kap motor untuk mengambil kabel kontak. "Begitu kabel tersambung, motor tinggal engkol dan dibawa kabur," kata Gisma.
Sedangkan tersanga Candra mengaku, melakukan hal itu karena tidak memiliki pekerjaan. "Hasilnya buat mabuk-mabukan," katanya kepada detikcom.
(cha/rvk)