Anggota DPRD DKI Fraksi PDIP Boy Sadikin mengatakan, dia mengetahui kunjungan tersebut untuk meneliti tentang rencana program Jokowi.
"Setahu saya, kegiatan itu untuk menindaklanjuti rencana proyek Pemprov DKI seperti GWS, Deep Tunnel, MRT dan Monorel. Itu yang saya ketahui waktu rapat," ujar Boy Sadikin saat berbincang dengan detikcom, Senin (3/6/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada dengan Boy, anggota DPRD DKI Fraksi PDIP lainnnya, Dwi Rio Sambodo, mengatakan, rencana kunker yang dia ketahui memang untuk studi banding program unggulan Pemprov DKI, bukan terkait dengan kunjungan balasan Sister City.
"Yang saya tahu itu untuk studi banding program unggulan tersebut. Dan itu tidak ada dalam rencana atau program di APBD," jelas Rio.
Rio mengatakan, sebaiknya rencana kunker tersebut dilihat dulu kepentingannya. Jika benar untuk kunjungan balasan Sister City, maka itu yang lebih tepat adalah perwakilan dari Pemprov DKI Jakarta (eksekutif), bukan DPRD (legislatif).
"Sister City itu kan lebih domainnya ke eksekutif. Sampai saat ini saya dengan rekan-rekan fraksi belum dapat informasi tentang keterlibatan anggota dewan, apalagi permintaan dari Pemda DKI," ujar Rio.
"Sampai sekarang kita tidak memutuskan untuk mengirim perwakilan, jika diminta sekalipun," imbuh Rio.
Sebelumnya, Sekretaris DPRD DKI Jakarta Mangara Pardede mengatakan, rencana kunker ke beberapa kota di luar negeri tersebut adalah untuk membalas kunker perwakilan Sister City dari beberapa negara, bukan untuk membahas program unggulan Jokowi.
"Kami mempersiapkan 5 kali kunjungan. Dalam sekali kunjungan maksimal 5 orang. Kita sudah punya 4 utang untuk kunjungan kerja Sister City sebagai bentuk etika pergaulan internasional," terangnya.
(jor/nrl)