"Juga ada segelintir pimpinan teras menggerakkan pemberitaan, tidak apa-apa. Kalau ingin mengganti saya di manapun, sebentar lagi pemilu, saya orang baik santun, tidak pernah mengeriweki orang lain. Mestinya tata krama minimal doa, jangan justru ikut dorong," jelas Priyo dalam jumpa pers di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (3/6/2013).
Priyo mengaku dengan kasus kunjungan ke LP Sukamiskin menemui napi korupsi ini, dia mendapatkan serangan. "Saya terus terang mendapat tekanan yang berat dari dalam dan luar," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masih jam besuk, hanya pulangnya melebihi waktu, sampai 10-20 menit. Saya nggak nyadar, diingatkan santun beliau (Kalapas-red). Saya tepuk-tepuk, lapor-lapor saja ke Wamen. Saya ngelus dada saja," terangnya.
Priyo kembali mengungkapkan pertemuannya di dalam LP. Dia mengaku tak khusus menemui Fahd El Fouz, saksi di kasus Alquran. Lewat catatan Fahd terungkap adanya aliran fee ke Priyo. Hakim di pengadilan dalam vonis untuk politisi Golkar Zulkarnaen Djabbar juga menyebut di amar putusan ada fee untuk Priyo.
"Fahd Rafiq mengakui mencatut nama saya. Kemarin tidak bicara apa-apa karena banyak orang. Tidak pernah ada berdua, karena tempatnya umum, selalu ada pejabat yang mendampingi saya. Saya kira menghargai dan menghormati, lebih kepada nilai-nilai kemanusiaan," tutupnya.
(trq/ndr)