Seorang pejabat pemakaman muslim setempat, seperti dilansir AFP, Sabtu (1/6/2013), menuturkan temuan tersebut terjadi ketika pekerja bangunan sedang melakukan renovasi pada Rabu (29/5) lalu, di wilayah Tel Aviv-Jaffa. Ditemukan di bawah tanah ada enam bilik yang dipenuhi kerangka manusia.
Secara terpisah, seorang warga setempat yang berprofesi sebagai nelayan, Atar Zeinab (80) mengakui dirinya pernah membantu mengumpulkan mayat korban perang pada tahun 1948 silam. Saat itu, Zeinab masih berusia remaja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Zeinab, mayat-mayat tersebut hanya dikumpulkan begitu saja tanpa dikuburkan dengan layak. Mayat-mayat tersebut ditumpuk satu sama lain di suatu tempat yang menjadi kuburan massal.
"Kami membawa mayat tersebut pada pagi buta atau saat malam hari. Kami meletakkan mayat wanita, anak-anak dan pria di tempat yang sama... tidak ada yang menyalatkan orang-orang ini," jelasnya.
Saat perang terjadi, Jaffa merupakan bagian wilayah Palestina. Sempat terjadi eksodus warga Arab besar-besaran ke wilayah tersebut sebelum akhirnya pasukan Israel menggempur wilayah tersebut pada perang tahun 1948.
Saat itu, sekitar 760 ribu warga Palestina terpaksa mengungsi dari rumahnya akibat perang. Peristiwa inilah yang disebut 'Nakba' atau berarti malapetaka. Namun oleh Israel, peristiwa tersebut disebut 'Perang Kemerdekaan'.
(nvc/ndr)