Gita dan ibunya, Dian Permanasari datang ke sekolah untuk menerima pemberitahuan resmi soal kelulusan. Nilai ujian Bahasa Indonesia Giita yang semula 0,8 sudah dikoreksi menjadi 7,80.
"Tadi pagi saya dihubungi kepala sekolah dan dinyatakan ada koreksi nilai ujian. Dan Alhamdulillah, Gita lulus. Usaha dan doa kami akhirnya dikabulkan Tuhan," kata Dian kepada wartawan di sekolah yang berada di Jalan Sekolah Pembangunan, Medan, Kamis (30/5/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koreksi nilai UN untuk Gita terjadi setelah Gita dan keluarga mendatangi berbagai pihak untuk mempertanyakan apa penyebab tidak lulus. Sebab selain selalu berada di ranking lima besar di kelas, Gita juga merasa mampu menjawab sebagian besar dari 50 soal yang di mata ujian Bahasa Indonesia dalam UN. Dia bahkan melakukan simulasi lagi di rumah dan menjawab benar 30 soal.
Gita dan ibunya mendesak untuk melihat lembar jawaban untuk memastikan apa jawaban yang salah. Mereka datangi sekolah, Dinas Pendidikan Medan dan Universitas Negeri Medan (Unimed) selaku pengawas UN di Sumut. Lembar jawaban memang ditunjukkan Unimed, namun tidak bisa dipastikan apa yang salah.
Tiba-tiba hari ini diperoleh kabar ada kesalahan input nilai dari panitia UN pusat di Jakarta. Belum diketahui bagaimana kesalahan input itu terjadi, tetapi pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kemudian mengirimkan hasil koreksi ke Unimed, lalu diteruskan ke Dinas Pendidikan sampai ke sekolah. Akhirnya Gita dinyatakan lulus.
"Ini hadiah ulang tahun untuk saya," kata Gita yang lahir di Balikpapan pada 6 Juni 1996.
(rul/rmd)