Bebaskan Pembalak Hutan Ratusan Miliar, Arwan Jadi Ketua PT Jayapura

Bebaskan Pembalak Hutan Ratusan Miliar, Arwan Jadi Ketua PT Jayapura

- detikNews
Kamis, 30 Mei 2013 10:54 WIB
Gedung MA (ari saputra/detikcom)
Jakarta - Masih ingat kasus Adelin Lis? Pembalak hutan bernilai ratusan miliar rupiah ini kabur tanpa diketahui rimbanya. Nah, ketua majelis hakim yang membebaskan Adelin di tingkat pertama, Arwan Byrin, kini menjadi Ketua Pengadilan Tinggi (KPT) Jayapura.

Seperti dilansir website Mahkamah Agung (MA), Kamis (30/5/2013), Arwan yang kini menjadi Wakil KPT Palembang dipromosikan menjadi KPT Jayapura. Arwan dipromosikan bersama 12 orang lainnya untuk menduduki posisi KPT/Wakil KPT.

Arwan adalah ketua mejelis hakim Pengadilan Negeri Medan untuk kasus Adelin. Pada 5 November 2007, Adelin dinyatakan bebas. Padahal menghadirkan Adelin tidak mudah. Pria kelahiran 15 Agustus 1967 itu dihadirkan ke pengadilan setelah buron dan ditangkap di Beijing pada 2006.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada hari diputus bebas itu, Adelin keluar dari tahanan pada pukul 23.30 WIB dengan surat perintah yang ternyata sudah dipersiapkan dua hari sebelumnya. Jejak Direktur Keuangan PT Keang Nam Development Indonesia itu bak ditelan bumi hingga saat ini.

Jaksa lantas mengajukan kasasi. Majelis kasasi yang dipimpin Ketua MA Bagir Manan menjatuhkan pidana 10 tahun dan denda sebesar Rp 1 miliar serta uang pengganti Rp 119,8 miliar dan dana rebosisasi sebesar US$ 2,93 juta kepada Adelin.

Buntut vonis ini, Arwan harus berurusan dengan Komisi Yudisial (KY). KY memberikan rekomendasi adanya indikasi pelanggaran hukum dan pelanggaran perilaku majelis hakim yang membebaskan terdakwa pembalak liar, Adelin Lis.

Namun menurut Arwan, temuan KY sangat bersifat teknis, sehingga berbeda dengan temuan majelis hakim. Majelis hakim memberikan putusan bebas itu berdasarkan bukti yang disampaikan jaksa penuntut umum di persidangan.

"Semuanya kami serahkan kepada MA. Jika MA menyatakan tidak benar, dipecat pun saya siap," kata Arwan kala itu.

(asp/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads