"Ada mereka yang cari mangsa kendaraan mogok, ataupun ada masalah di jalan tol. Bahkan ada yang sabotase sehingga jadi lebih mogok dan diderek dengan harga dan imbalan tertentu," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (29/5/2013).
Rikwanto mengatakan, setelah 'mensabotase' kendaraan korban, derek liar lalu membawa kendaraan korban itu ke poolnya. Di pool itu, korban dipaksa membayar jasa derek dengan harga yang tinggi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di situ, terjadi tawar-menawar harga antara pemilik mobil dengan pihak derek liar. Hingga akhirnya, kedua pihak deal dengan harga yang masih cukup tinggi.
"Mereka biasanya pasang tarif-tarif tertentu dengan spesifikasi kendaraan tertentu dan jauh jarak tempuh derek," kata dia.
Aksi derek liar ini dirasakan semakin meresahkan warga. Polda Metro Jaya sendiri pernah menggerebek pool derek liar yang berlokasi di Cawang, Jakarta Timur. Derek liar tersebut milik KOPADER.
(mei/fiq)