"Utamanya di bidang kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pemeliharaan perdamaian. Kita harapkan ini akan semakin memperkokoh kerja sama bilateral," kata Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional, Teuku Faizasyah, melalui surat elektronik, Rabu (29/5/2013).
Pada hari pertama kunjungan kenegaraan ke Swedia (28/5/2013) Presiden SBY dan delegasi telah melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Fredrik Reinfeldt dan Ketua Parlemen Swedia, Per Westerberg. Presiden RI juga telah melakukan kunjungan kehormatan kepada Raja Swedia, Y.M. Carl XVI Gustaf.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Isu-isu penting lainnya yang juga disepakati untuk dimajukan adalah kerja sama di bidang kesehatan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pemeliharaan perdamaian," sambung Faizasyah.
Nota kesepakatan kerja sama komprehensif di bidang lingkungan hidup, MOU on Cooperation in the Field of Sustainable Urban Development through SymbioCity and Green City concepts, juga ditandatangani dalam kesempatan tersebut. Secara khusus, disepakati pula untuk terus mendorong kerja sama antar universitas, dan riset dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
"PM Reinfeldt menginformasikan rencana perusahaan SAAB Group untuk memberikan beasiswa program doktor di bidang engineering untuk 50 orang WNI mulai 2014," ujarnya.
Hal-hal lainnya yang dibahas oleh kedua kepala pemerintahan adalah kerja sama di bidang demokrasi dan HAM serta mendorong harmonisasi antar umat beragama. Adapun isu-isu regional dan global yang menjadi perhatian bersama, meliputi perkembangan di Syria, Myanmar, masalah Kosovo, High Level Panel on Post 2015 Development Agenda, perkembangan krisis ekonomi di Eropa, WTO serta kerja sama kemitraan komprehensif Indonesia dengan Uni Eropa.
Sementara itu, dalam pertemuan dengan Ketua Parlemen Swedia, Per Westerberg, selain membahas mengenai kerja sama bilateral dan perkembangan sosial-politik di kedua negara, telah pula dibahas beberapa perkembangan di kawasan masing-masing.
(lh/nwk)